JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pelajar konvoi sembari menenteng senjata tajam jenis celurit diduga hendak tawuran di kawasan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (10/11/2023) siang.
Hidayat, satpam setempat mengatakan jika awalnya ia menerima informasi dari anak buahnya jika ada sejumlah pelajar yang konvoi sambil menenteng senjata tajam.
"Masuk ke wilayah Citra Garden sekitar 3 atau 4 motor membawa sajam," katanya kepada wartawan di lokasi.
Dirinya sempat menghalau para pelajar yang terlibat bentrok itu.
Namun satu pelajar yang membawa senjata tajam sempat mengancam dengan mengayunkan celurit ke arahnya.
"Bukan diancam lagi ya, saya mau dibacok saya ngelak dari pada saya lawan takut mati konyol," katanya.
"Saya halau, saya kejar ke arah citra 8 saya kehilangan jejak," tambah Hidayat.
Dikatakan segerombolan pelajar itu diduga selesai bentrok di wilayah lain.
Kemudian mereka berpindah hingga masuk ke kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Hidayat menuturkan, dari penghilatan pelajar yang menenteng senjata tajam berjumlah kurang lebih 3 orang.
Sisanya mengendarai sepeda motor.
"Kemungkin selesai tawuran di luar terus lari ke sini ya saya halau lah balik lagi ke arah citra 8. Sekitar 3 orang bawa sajam," ungkapnya.
Aksi tawuran pelajar itu direkam kamera ponsel pengendara dan viral di media sosial.
Salah satunya diviralkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni melalui akun instagramnya @ahmadsahroni88.
"Tangkepp pak @kapoldametrojaya @poldametrojaya @divisihumaspolri jangan biarkan ini bocah-bocah sok jagoan ada di Jakarta Barat ini.. Tangkap pak," tulisnya dalam caption.
Dalam video viral terlihat sejumlah pelajar tengah berada di jalan raya.
Beberapa diantara mereka tampak menenteng senjata tajam jenis celurit sambil konvoi menggunakan sepeda motor.
Aksi para pelajar tersebut meresahkan warga.
Apalagi dalam video viral terlihat salah satu pelajar sempat mengancam seseorang menggunakan celurit.
Kapolsek Kalideres Kompol Abdul Jana mengatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait video viral tersebut.
"Kita cek. Sekarang masih penyelidikan," tukasnya. (Pandi)