PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Dalam mengatasi banjir saat musim hujan kelak, saluran drainase di Pasar Labuan, Pandeglang, Banten, dibenahi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang.
Diketahui dari papan informasi pembangunan, bahwa program pembangunan saluran drainase tersebut menelan anggaran sebesar Rp736 juta lebih yang bersumber APBD Pandeglang tahun anggaran 2023.
Program pembangunan drainase tersebut dilaksanakan oleh pihak kontraktor yakni CV Barra Swasembada, dengan target waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender terhitung sejak tanggal 24 Agustus hingga 21 November 2023.
Kepala UPT Pasar Labuan, Suarta Raharja mengungkapkan, saat ini kawasan pasar baru Labuan, sedang ada penataan saluran drainase dari DPUPR Pandeglang, dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya banjir saat musim penghujan.
"Kalau musim hujan kawasan pasar itu kerap dilanda banjir. Soalnya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal, sehingga banyak pedagang yang ngeluh akibat kerap dilanda banjir," ucapnya, Kamis (12/10/2023).
Diakuinya, pembangunan atau penataan saluran drainase tersebut cukup tepat, karena menurutnya sekarang ini mau menghadapi musim penghujan.
Jadi ketika musim hujan tiba, kondisi saluran drainase sudah baik dan berharap tidak banjir lagi.
"Semoga perbaikan itu menjadi solusi atasi banjir. Sebab banjir yang kerap terjadi di kawasan pasar itu dipicu oleh saluran drainase yang kurang baik," katanya.
Pihaknya juga berharap kepada kontraktor pelaksana pembangunan, agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, mengutamakan kualitas, sehingga pembangunan ini jadi solusi atas keluhan-keluhan warga atau pedagang saat musim hujan.
"Kami harap pekerjaan ini dilaksanakan sesuai aturan yang ada, supaya hasil pembangunan terasa manfaatnya oleh masyarakat atau para pedagang di pasar ini," harapnya.
Sementara, pelaksana pembangunan dari CV Barra Swasembada, Andi menuturkan, proses pembangunan saluran drainase Pasar Labuan yang dilaksanakannya tersebut sudah mencapai sekitar 90 persen.
"Kalau proses pembangunan sudah hampir rampung, jika dipersentasekan sudah mencapai 90 persen," tuturnya.
Adapun soal kualitas bangunan yang menjadi harapan masyarakat lanjut Andi, hal itu menjadi prioritas dalam proses pengerjaan kegiatan tersebut.
Karena pihaknya pun tidak menginginkan hasil pekerjaan dikeluhkan masyarakat karena rendahnya kualitas bangunan.
"Kami pun dalam melaksanakan kegiatan ini tidak keluar dari aturan kontrak. Soal kualitas bangunan, tentu itu jadi prioritas kami," pungkasnya. (Samsul Fatoni)