JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bareskrim Polri menyelidiki penemuan 12 pucuk senjata api (senpi) yang didapat dari kediaman Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
"Masih penyelidikan, saat ini ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana umum Bareskrim Polri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Sekarang ini 12 pucuk senpi yang ditemukan di kediaman Mentan Syahrul Yasin Limpo itu telah diamankan.
Polisi akan meneliti temuan belasan pucuk senpi tersebut.
"Tentunya akan diteliti, akan dicocokkan dengan data yang Baintelkam Polri," paparnya.
Meski demikian Ramadhan enggan membeberkan jenis 12 pucuk senpi di rumah Syahrul Yasin Limpo saat penggeledahan oleh KPK berkaitan kasus korupsi.
Ia hanya memastikan jika senpi yang ditemukan berlaras pendek.
Saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan.
"12 senpi itu jenisnya laras pendek. Nanti dilihat ya dari data bintelkam polri, ini senjata milik siapa, kemudian senjata ini peruntukannya apakah untuk membela diri atau koleksi, apakah untuk berburu, nanti ada didatanya Baintelkam Polri," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, penggeledahan di Rumah Dinas Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilakukan dua hari, Kamis (28/9/2023) sampai Jumat (29/9/2023).
Dalam penggeledahan itu, penyidik KPK menyita belasan senjata api (Senpi) dan uang tunai belasan milliar.
Jubir KPK, Ali Fikri mengatakan untuk 12 senpi yang juga diamankan dalam penggeledahan setelahnya akan diberikan ke Polda Metro Jaya proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Apakah ada izin atau tidak itu bukan urusan kami. Nanti akan diselidiki Polda Metro Jaya sudah dititipkan untuk keabsahannya," ujar Ali kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, saat penggeledahan sedang berlangsung, politikus senior Partai Nasdem itu diketahui tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Tidak hanya menyita sebanyak 12 pucuk senjata api, namun penyidik juga menyita uang tunai sejumlah puluhan miliar dalam bentuk mata uang asing dan rupiah.
"Tadi kan ditemukan rupiah dan mata uang asing, saya kira jumlah totalnya puluhan miliar," ungkap Ali.
Lalu hasil dari penggeledahan juga menyita sejumlah dokumen terkait seperti catatan keuangan dan dokumen aset dalam nilai ekonomis.
Penyidik bahkan membawa alat penghitung uang saat penggeledahan demi bisa menghitung langsung uang secara akurat yang akan disita mereka. (Pandi)