Fikri mengaku, dalam sebulan ia bisa meraup omset hingga ratusan juta rupiah dari hasil penjualannya di TikTokshop.
Lebih lanjut, Fikri menyebut, cara jual secara konvensional atau offline jauh lebih sehat ketimbang berniaga melalui onlineshop.
"Sebenernya menurut aku pribadi konvensional jauh lebih enak daripada di online, entah tiktok, atau marketplace lain. Cuma (konvensional) emang ada sedikit kelemahan, karena offline tuh gak mencakup domisili ataupun kapasitas traffic yang datang, dibandingkan di online," ucap Fikri.
Ia mencontohkan, ada beberapa hal yang tak dimiliki cara jual konversi, seperti pengunjung dan juga cakupan wilayah.
"Kalo online kan, dalam waktu satu jam bisa mencakup dari luar daerah ataupun dari traffic yang dihasilkan. Nah si offline tuh gak dapet si poin-poin tersebut. Cuma emang yang aku pribadi di offline tuh, karena kan iklannya dari segi cashflow operasional segala macem tuh lebih enak," ucap pria asal Bandung ini.
Kendati memiliki kekurangan, cara jual konvensional atau offline disebut lebih sehat dalam tata cara berdagang dan lebih sehat pula dalam persaingan harga.
"Kalo di online tuh kalo dari segi harganya tuh kerasa banget pricing warnya. Dari segi banting-bantingan harganya. Apalagi sekarang kan yang lagi konsen banget mah ya produsen yang langsung ngejual ke konsumen, ngecut dari reseller, distributor agen dan segala macem," pungkasnya. (Panca Aji)