Sental sentil obrolan warteg. Poskota.

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Satunya Kata dengan Perbuatan

Kamis 21 Sep 2023, 05:57 WIB

Satunya kata dengan perbuatan. Itulah yang seharusnya ditampilkan oleh para elite politik, calon pemimpin bangsa ke depan.

Jika ada kandidat berbicara lantang akan memberantas korupsi, mestinya segala kebijakan politiknya mengarah kepada upaya pemberantasan korupsi.

Caleg mantan terpidana korupsi yang diloloskan parpol, salah satu yang mendapat perhatian publik.

Soal caleg mantan terpidana korupsi ini pula yang ditanyakan Najwa Shihab kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam acara Dialog Bakal Capres atau Bacapres Bicara Gagasan di Graha Sabha Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Seperti diberitakan, dalam acara dialog tersebut hadir 3 bakal capres. Sebelumnya dalam sesi terpisah, hadir Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Najwa, selaku host acara, mengatakan ada 67 calon anggota legislatif DPR-DPD yang terindikasi mantan terpidana korupsi, dan dua di antaranya berasal dari Gerindra.

“Kalau bapak berkominten antikorupsi, kenapa diloloskan,” tanya Najwa kepada Prabowo yang disambut riuh audiens.

"Saya mau jawab, dua calon itu sudah saya coret!" tegas Prabowo sambil memperlihatkan gaya silat dengan gerakan tangannya dan membuat riuh peserta yang melihatnya.

“Wah keren juga acaranya, hostnya, dan bobot pertanyaannya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Keren juga jawabannya. Karena mencoret dua caleg mantan terpidana korupsi, sementara parpol lain belum ada kabar,” tambah Yudi.

“Jawaban itu mencerminkan satunya kata dengan perbuatan. Apa yang dikatakan sejalan dengan perbuatan yang dilakukan. Perkataan yang diucapkan dibuktikan dengan tindakannya,“ ujar Mas Bro.

“Misalnya mengaku paling antikorupsi, tapi membuat kebijakan yang melibatkan keluarganya terseret korupsi. Atau dirinya ikut korupsi. Pejabat yang demikian tidak satunya kata dengan perbuatan,” kata Yudi.

“Kita kenal istilah sabdo pandito ratu yang mengajarkan bahwa pemimpin harus konsisten. Mengimplementasikan apa yang telah diucapkan,” kata Heri.

“Jangan karena tidak mampu menjalankan, lantas mencari – cari alasan demi pembenaran. Kuno itu,” tambah Yudi.

“Tapi kita tidak memiliki kemampuan menghentikan karakter pemimpin yang demikian,” ujar Heri.

“Gampang. pemimpin yang tidak satunya kata dengan perbuatan tak perlu dipilih. Sekarang saatnya melalui pemilu,” urai Mas Bro. (joko lestari)

Tags:
Obrolan Warteg

Reporter

Administrator

Editor