.jpg)
ISU duet Prabowo – Ganjar kembali mencuat ke publik. Bedanya, jika dulu sebelum terbentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM), wacana duet hanya untuk menyatukan kekuatan Ganjar dan Prabowo.
Kini, mencuat duet Prabowo – Ganjar. Maknanya, Prabowo sebagai capres , Ganjar sebagai cawapres seperti diusulkan DPD Projo (Pro Jokowi ) Bali.
Seperti diberitakan, usulan ini murni keputusan DPD Projo Bali, tidak ada campur tangan pihak lain. Tidak ada pesanan dari mana pun, kata Ketua DPD Projo Bali, I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya saat konferensi pers dalam acara “Konferda Projo”, di Bali, Minggu lalu.
Alasannya, Indonesia butuh pemimpin yang tegas dan berani, dan untuk melanjutkan semua program – program.
Lantas bagaimana respons Ganjar Pranowo? Jawabnya semua peluang bisa terjadi sebelum pendaftaran ke KPU.
“Ya memang begitu, politik itu serba mungkin. Soal pasangan bakal capres – cawapres masih bisa berubah. Apalagi hingga kini, parpol koalisi belum menentukan komposisi paslon,” kata Heri.
“Iya juga, sebelum resmi didaftarkan ke KPU, paslon bisa berubah. Bahkan yang sudah ditetapkan oleh parpolnya saja bisa berubah,” tambah Yudi.
“Jadi soal kepastian duet yang memutuskan adalah parpol pendukungnya hingga ditetapkan sebagai capres – cawapres oleh KPU,” urai mas Bro.
“Jadi usulan siapa pun, relawan mana pun boleh- boleh saja. Itu bagian dari aspirasi rakyat. Tergantung bagaimana parpol menyikapi,” kata Yudi.
“Apakah PDIP rela kadernya ditugaskan yang dicalonkan sebagai capres, kemudian diposisikan menjadi cawapres. Sementara, satu – satunya partai yang bisa mencalonkan capres – cawapres adalah PDI,” jelas mas Bro.
“Iya sih dengan komposisi seperti itu, nggak logis kalau kadernya dapat posisi sebagai orang kedua,” kata Yudi.
-(1).jpg)
.png)
