JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pelaku pembunuhan sopir taksi online berinisial MSD (53) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berhasil ditangkap anggota Polda Metro Jaya.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu, AKP Sofyan Suri mengatakan, penyebab kematian MSD merupakan murni sebagai korban pembunuhan.
"Itu kasus pembunuhan itu," ujar AKP Sofyan kepada wartawan usai dikonfirmasi Senin (18/9/2023).
Selain itu motif pelaku menghabisi nyawa korbannya, lanjut Sofyan adalah ingin menguasai mobil milik MSD.
"Pelaku ingin nyuri, mengambil mobil korban. Jadi korban dibunuh lalu mobil toyota Avanza diambilnya," tuturnya.
Kendati demikian, Sofyan tidak mau membeberkan informasi lebih jauh perihal kasus ini.
"Kasusnya sudah ditarik ke Polda Metro Jaya. Ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum)," tutupnya.
"Perkembangan terakhir pelaku sudah berhasil ditangkap. Cukup sampai situ saja ya, tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak."
Sebelumnya, Sopir taksi online MSD (53) diduga menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan warga banyak luka tusukan senjata tajam, tergeletak di pinggir Jalan Rambutan sekitar komplek Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023) dini hari.
Salah seorang saksi warga sekitar mengungkapkan jenasah MSD yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan itu pertama kali diketahui pada Selasa (15/8/2023) dini hari di Jalan Komplek Pertanian.
Pertama kali sebagai orang yang menemukan korban, H segera melaporkan kepada keamanan sekuriti Gedung Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Sempat mendengar suara teriakan gitu yang berasal dari luar rumah. Mencoba diintip dari kaca jendela terlihat ada mobil terparkir depan rumah," Ucap saksi yang ingin disebut H ini kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Disebutkan oleh H ini mengungkapkan mendengar suara teriakan seperti suara laki-laki.
"Ada teriakan woah woah, gubrak,gubrak, gubrak," tutur H.
Pada waktu kejadian dugaan H pelaku tengah menghabisi korbannya. Selain itu pada jasad korban terdapat luka tusukan senjata tajam di bagian dada hingga tembus jantung.
"Saat polisi datang pa polisinya bilang luka di jantung dengan cara ditusuk. Keliatannya dihabisi dari belakang dan terdengar suara di mobil kemungkinan dieksekusi dalam mobil," ungkapnya.
Setelah kejadian warga H ini sempat melihat pelakj menyeret korban setelah tidak berdaya diturunkan dari mobil hingga sepatu korban terlepas.
"Si korban diturunin di situ tuh, diseret. Dia kan setirnya sebelah kanan, makanya itu ada bekas hitam-hitam itu, tapi sudah saya siram," paparnya.
Tidak lama setelah kejadian itu H lalh mencoba menyalahkan lampu depan halaman rumahnya. Sehingga sontak membuat pelaku panik dan langsung tancap gas ke arah Ragunan dengan membawa mobil korban.
"Saat ditemukan, korban masih membawa identitas berupa KTP, SIM, kartu BPJS, dan uang senilai Rp 222 ribu di dalam dompetnya," tutupnya. (Angga)