JAKARTA, POSKOTA CO.ID - Para Pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluhkan sepi pembeli. Sepinya pembeli Pasar Tanah Abang imbas dari penjualan online yang sangat pesat di era perkembangan teknologi saat ini.
Menanggapi Pasar Tanah Abang sepi pembeli, Akademisi Universitas 17 Agustus, Fernando Emas mendesak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera memberi terobosan agar para pedagang Tanah Abang tetap dapat berjualan.
"Pemerintah dan Pemda harus membuat inovasi untuk kepentingan para pedagang yang ada di Pasar Tanah Abang. Sehingga tidak 'gulung tikar' akibat omzetnya semakin menurun dikalahkan oleh pedagang online melalui aplikasi media sosial," ujar Fernando saat dihubungi, Jumat 15 September 2023.
Adapun terobosan yang bisa diambil Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dikatakan Fernando, seperti memberikan transportasi murah atau gratis bagi pengunjung.
"Misalnya dengan terus melakukan modernisasi Pasar Tanah Abang dan memberikan transportasi murah atau gratis khusus kepada para pengunjung Pasar Tanah Abang," ucapnya.
Fernando menjelaskan, inovasi tersebut harus menjadi perhatian serius Pemprov DKI untuk mencegah adanya peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan di Jakarta akibat padagang yang sepi pembeli.
"Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta harus memberikan perhatian serius agar tidak semakin banyak kios yang tutup di Pasar Tanah Abang, karena akan semakin menambah tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan," katanya.
Diketahui, Pasar Tanah Abang sepi pembeli karena kalah bersaing dengan marketplace.
Sejumlah pedagang pun mengeluhkan penjualan secara offline di Pasar Tanah Abang cenderung terus menurun pascapandemi Covid-19 akibat pola kebiasaan belanja konsumen telah beralih melalui daring dan menyebut bahkan pendapatan anjlok 80 sampai 100 persen.