LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kemarau panjang membuat sejumlah wilayah di Lebak mengalami kekeringan. Meski begitu, penyiraman terhadap taman kota pun harus tetap dilakukan agar tanaman tidak kering dan mati.
Dengan kondisi kemarau seperti ini, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak pun mengaku kewalahan harus menyiram taman kota setiap hari.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Lebak, Dasep Novian mengungkapkan, biasanya jika tak musim kemarau petugas melakukan penyiraman taman kota dua minggu sekali.
Akan tetapi sekarang ini lanjut dia, harus melakukan penyiraman taman setiap hari di 38 titik taman yang ada di Kota Rangkasbitung.
"Kami cukup kewalahan harus tiap hari melakukan penyiraman, soalnya kalau tidak setiap hari disiram taman menjadi kering," ungkapnya, Rabu (13/9/2023).
Dikatakannya, untuk waktu penyiraman dilakukan di waktu pagi dan sore hari. Air yang dibutuhkan untuk penyiraman taman ini bisa menghabiskan dua mobil tangki air atau 10 ribu liter.
"Penyiraman yang kami lakukan pada 38 titik taman dan ruang terbuka hijau di Kota Rangkasbitung," katanya.
Menurutnya, keadaan tersebut karena cuaca saat ini yang cukup panas dari pagi hingga sore, yang mengakibatkan taman dan ruang terbuka hijau di Kota Rangkasbitung kekeringan.
"Untuk itu, penyiraman taman harus dilakukan setiap hari agar taman tidak kekeringan dan tetap hijau," ujarnya.
Ditambahkannya, kekeringan tersebut dapat terlihat pada rumput Alun-alun Rangkasbitung, jika tidak dilakukan penyiraman setiap hari, maka rumput dan tanaman bungan di taman ini akan mati kekeringan.
"Namun minimnya armada mobil tangki yang membuat kami sedikit kewalahan, karena kita baru punya satu mobil. Jadi penyiraman dilakukan dari pagi sampai sore hari lagi," tambahnya. (Samsul Fatoni).