JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bergabungnya PKB dengan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan membuat keadaan politik Tanah Air semakin panas.
Di satu sisi ada Partai Demokrat yang memilih untuk keluar dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan dan di sisi lain ada PKS yang tetap bertahan.
Hal itu buntut deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Capres-Cawapres 2024 yang dilakukan oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Deklarasi itu diselenggerakan di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 2 September 2023 lalu.
Pasca deklarasi itu, kini banyak yang menanyakan status PKS. Lantaran, dalam sejarah PKS dan PKB tidak pernah satu visi misi.
Menjawab hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Pusat PKS Mardani Ali Sera membuka suara.
Mardani menyebutkan bahwa partainya siap mengantarkan kemenangan untuk AMIN (Anies-Cak Imin).
“Kerap kali @PKSejahtera dan @DPP_PKB dipersepsikan berbeda, tapi ternyata kita bisa bersama Insyaallah mengantarkan kemenangan buat AMIN,” ucap Mardani dikutip Poskota dari Twitter @MardaniAliSera pada Senin, 11 September 2023.
Bahkan Anggota DPR itu mengaku pernah mendapat pertanyaan istilah minyak dan air soal PKS-PKB.
“Saya pernah ditanya, bukankah PKS dan PKB seperti minyak dengan air? Saya jawab, Insyaallah sebentar lagi akan menjadi kopi dan gula yang menyatu, menjadi kopi yang nikmat dan itu satu kemenangan besar buat umat. @aniesbaswedan @cakimiNOW,” ungkapnya.
Deklarasi Surya Paloh
Dalam deklarasinya Paloh menyebutkan selamat tinggal untuk politik cebong dan kampret, yang menurutnya telah memecah belah bangsa.
“Selamat tinggal politik cebong dan kampret, politik yang mengadu domba, memecah belah, dan merusak. Selamat datang politik kebhinnekaan,” tuturnya.
Menurutnya, Anies adalah cendekiawan intelektual, sementara Cak Imin seorang piawai.
“Anies adalah cendekiawan intelektual yang diyakini mampu memberi suasana kepemimpinan baru ke depan. Muhaimin seorang piawai, organisatoris ulung, bergerak di dunia pergerakan cukup lama,” tandasnya.