JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jumlah korban gempa dahsyat Maroko hingga kini terus bertambah seiring bergulirnya proses pencarian.
Data terbaru yang disampaikan para pejabat nasional setempat, korban tewas gempa dahsyat Maroko kini mencapai 2.122 orang. Sementara korban luka ada sebanyak 2.421 orang, termasuk banyak di antara mereka yang dalam kondisi kritis.
Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan akan terus bertambah seiring tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang runtuh di daerah terpencil di pegunungan High Atlas.
Hingga kini tim penyelamat di Maroko masih berjuang untuk menemukan korban selamat, walaupun akibat kuatnya gempa, desa-desa terpencil di dekat pusat gempa kini telah berubah menjadi reruntuhan.
Diketahui, gempa dahsyat Maroko terjadi pada Jumat 8 September 2023 malam. Gempa itu berkekuatan magnitudo 6,8. Menurut data Survei Geologi AS, gempa ini merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah sekitar kota kuno Marrakesh dalam satu abad terakhir.
Seperti disitat AlJazeera, Senin 11 September 2023, upaya untuk membantu mereka yang terjebak di dekat pusat gempa dahsyat Maroko dilakukan melibatkan tim SAR, tentara, polisi dan pertahanan sipil di sana. Akan tetapi, banyaknya desa yang terisolasi di kaki Pegunungan Atlas menyulitkan untuk mengakses titik, sehingga menghambat proses evakuasi.
Sementara itu, di Marrakesh, kuatnya gempa bumi ternyata merusak banyak situs-situs bersejarah berusia berabad-abad di sana. Salah satunya adalah sebuah masjid kecil di jantung Marrakesh. Ini adalah masjid di kawasan bersejarah di kota ini yang kerap menjadi tempat ibadah bagi ratusan pedagang yang bekerja di pasar di dekat lokasi.
Masjid ini terletak di sudut alun-alun Jemaa el-Fna yang terkenal memiliki menara indah yang dulunya dihiasi hiasan segitiga putih. Akan tetapi hampir seluruhnya masjid itu runtuh akibat gempa dahsyat yang melanda kawasan itu pada Jumat malam.
Bangunan indah itu bahkan hampir tidak bisa dikenali sekarang. Menara berornamen itu hampir seluruhnya hilang – hanya satu tunggul batu bata yang mencuat dari reruntuhan.
Seorang warga bernama Zined Hatimi kemudian mengenang situasi mengerikan pada Jumat malam saat gempa terjadi di dekat masjid.
“Orang-orang sedang berdoa di dalam dan mereka mulai berlarian keluar. Tidak ada yang tinggal di dalam,” kata pria berusia 53 tahun itu.
Sama seperti banyak orang lainnya, dia terlalu takut untuk pulang ketika itu. Dan benar saja, banyak sekali korban yang jatuh tertimpa reruntuhan di sana.
Selain itu ada pula situs bersejarah Distrik Madinah, sebuah situs warisan dunia UNESCO, dan sudah ada sejak berabad-abad lalu dan dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari batu pasir merah.
Dulunya ini merupakan pertahanan kota dari bahaya, sebagian besar tembok tersebut kini rusak akibat gempa. Bagian yang panjang menunjukkan retakan yang dalam dan sebagian telah hancur.
Selain itu, banyak bangunan tua di dalam Medina telah rusak dan ada pula yang runtuh seluruhnya. Dan pada Senin pagi ini, tumpukan puing-puing bangunan nampak berserakan di sekitar area tersebut.
Di mana banyak kucing-kucing liar mencari makan di sana. Beberapa bagian kota kemudian ditutup dengan pagar, karena bangunan tua tersebut berisiko runtuh.