JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait unggahan Wakil Ketua DPR RI Komisi III Ahmad Sahroni tentang menyoroti ihwal penangkapan sabu 100 kilogram di Jawa Timur, Badan Narkotika Nasional (BNN) menanggapi merupakan kasus lama dan sudah dipublikasikan.
Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan bahwa perihal kejadian itu telah berhasl diungkap dalam Operasi Laut Interdiksi Terpadu Tahun 2023. Operasi tersebut ditutup di daerah Pontianak pada 6 Juni 2023 dan berhasil mengungkap tiga kasus peredaran narkotika jaringan internasional.
"Jadi kita ada pengungkapan kasus tiga tempat waktu berbeda. Ketiga pengungkapan kasus tersebut di TKP sebanyal 130,97 Kg Sabu, dengan 11 orang tersangka," ujar Sulistyo kepada wartawan, Kamis (24/8/2023).
Perwira tinggi (Pati) bintang satu ini menyebutkan untuk jaringan pertama berhasil dibongkar adalah jaringan Malaysia-Tanjung Balai-Medan berhasil diungkap pada 14 Mei 2023 silam. Dengan tersangka ada lima orang barang bukti yang diamankan ada 2.096 Kg sabu.
Selanjutnya Sulistyo menambahkan jaringan Malaysia-Surabaya yang diungkap pada 24 Mei 2023 di Jawa Timur. Dengan tersangka tiga orang dan barang bukti 108.045 kg sabu. Sehingga dalam hal ini Sulistyomenduga pengungkapan jaringan ini adalah kasus yang disebutkan oleh Sahroni.
Selanjutnya, ada jaringan Malaysia-Tanjung Balai yang diungkap pada 26 Mei 2023. Sulistyo mengatakan pada pengungkapan ketiga ini, petugas mengamankan barang bukti sabu sebanyak 20.838 kg dengan tiga orang tersangka.
"Sudah dipers riliskan, sudah lama dan sudah dimusnahkan barang buktinya. Pemusnahan di Bali tanggal 23 Juni 2023" lugasnya.
Selain itu Sulistyo juga mengklarifikasi soal pernyataan Sahroni menyebutkan ada hambatan keluar masuk kontainer sewaktu penangkapan itu. Sulistyo menuturkan , hambatan terhadap kendaraan yang lalu lalang itu tak dapat dihindari saat pengungkapan berlangsung.
"Itu sebagai langkah antisipasi keamanan masyarakat, ada kemungkinan para tersangka membawa senjata api saat penangkapan. Ada kemungkinan terjadi tembak menembak bagaimana, tidak sesederhana orang membayangkan. Jadi untuk mengungkap ratusan kilogram sabu kan ada potensi orang itu bersenjata dan lain-lain," tuturnya.
Sehingga lanjut Sulistyo jika dalam pengungkapan kasus dimana jika ada masyarakat atau korban yang terluka bahwa berarti operasi ini menjadi tidak bermanfaat.
"Di mana, jika ada masyarakat atau korban yang terluka, operasi itu menjadi tidak bermanfaat," tutupnya. (Angga)