ADVERTISEMENT
Senin, 17 Juli 2023 14:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hubungan antara standard kesejahteraan hewan ternak yang rendah dengan peningkatan risiko zoonosis yang tentunya menjadi ancaman kesehatan konsumen.
Pernyataan itu dikeluarkan dalam media briefing memperingati Hari Zoonosis Sedunia, dengan mengundang Konsultan Pakar dan Assesor Bidang Kesejahteraan Hewan, Drh.R.D.Wiwiek Bagja, sebagai narasumber utama.
Zoonosis, yang dikenal sebagai penyakit menular dari hewan ke manusia, merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global. Penyakit-penyakit seperti flu burung, virus Nipah, SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19), dan banyak lainnya telah menunjukkan potensi yang mengerikan untuk menyebar dari hewan ke manusia.
YLKI mendesak agar perhatian diberikan pada kesejahteraan hewan ternak sebagai upaya yang krusial dalam mencegah zoonosis. Standard kesejahteraan hewan ternak yang rendah, termasuk praktek-praktek intensif dan pencegahan yang tidak memadai terhadap penyakit, dapat memberikan lingkungan yang ideal bagi perkembangan dan penyebaran penyakit zoonosis.
"Zoonosis akan mempengaruhi system pangan kita yang sudah rentan, hampir 80% asupan protein berasal dari hewan, oleh karena itu kita harus mendorong upaya penerapan standard kesejahteraan hewan yang tinggi untuk dapat mencegah timbulnya zoonosis tersebut," kata Sekretaris YLKI, Sri Wahyuni, dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).
"Kesejahteraan hewan ternak yang buruk dapat menciptakan lingkungan yang rentan terhadap penyakit menular," kata Drh.R.D. Wiwiek Bagja, "Praktek-praktek intensif, penggunaan antibiotik secara berlebihan, dan kondisi hidup yang tidak memadai pada hewan ternak dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan mutasi yang berbahaya yang menimbulkan potensi bencana baru yaitu Bakteri Kebal Antibiotik," jelasnya.
Dalam rangka mengatasi risiko zoonosis, YLKI menekankan pentingnya penerapan standard kesejahteraan hewan ternak yang tinggi termasuk yang tercantum dalam PP No 95/2012 Tentang Kesehatan Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Langkah-langkah yang dianjurkan termasuk:
1. Meningkatkan persyaratan kandang dan kondisi hidup hewan ternak.
2. Membatasi penggunaan antibiotik pada hewan ternak dan mengadopsi praktik pengobatan yang bertanggung jawab.
3. Memastikan kebersihan dan keamanan dalam rantai pasokan pangan, termasuk pengolahan yang tepat dan pemantauan penyakit yang efektif.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT