Layanan pos timbang bagi balita. (Ilustrasi)

MEGAPOLITAN

Pemkot Jakbar Pertahankan Inovasi Pos Timbang Guna Layani Warga yang Tak Sempat ke Posyandu

Jumat 23 Jun 2023, 13:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mempertahankan inovasi pos timbang sebagai perpanjangan posyandu untuk mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak maupun balita.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Asri mengatakan, pihaknya sengaja mempertahankan pos timbang untuk warga yang tidak sempat pergi ke Posyandu.

"Kami mempertahankan pos timbang hingga kini secara khusus untuk memeriksa anak atau balita yang belum sempat atau belum bisa pergi ke fasilitas posyandu," ujarnya, Jumat (23/6/2023).

Asri menuturkan, pos timbang ini bermula sebagai inovasi saat pandemi Covid-19 melanda. Saat virus corona menyerang, tidak ada boleh ada kerumunan warga, termasuk pada layanan kesehatan.

"Jadi inovasi pos timbang ini semacam metode jemput bola, begitu. Karena posyandu ditiadakan pas Covid, kemudian kami bersama PKK Kota Jakarta Barat, dan lintas sektor yang lain berinovasi untuk mengadakan pos timbang ini," ungkap dia.

Sehingga saat Pandemi, pihaknya yang diwakili dari masing-masing Kelurahan mendatangi warga atau balita untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal.

"Kebanyakan kan kader posyandu itu lansia (lanjut usia), yang secara protokol tidak bisa ke tempat berkerumun. Makanya kemudian kami yang mendatangi mereka," kata Asri.

Ia mengatakan, pos timbang hingga kini tetap diadakan dengan pertimbangan kebutuhan khusus masyarakat, karena sejak tahun 2022 lalu, posyandu sudah mulai aktif lagi.

"Pengadaan pos timbang bisa di rumah warga atau rumah kepala RT/RW terkait. Intinya tergantung kemampuan dan kebutuhan mereka," ungkap Asri.

Asri menambahkan, saat Pandemi, tenaga kesehatan yang diturunkan pada pos timbang biasanya lima orang.

Namun, sekarang mengingat pandemi sudah selesai dan posyandu sudah aktif lagi, maka jumlah tenaga kesehatan yang diturunkan itu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Yang penting itu anak bisa dideteksi tumbuh kembangnya dan bila perlu dilakukan imunisasi," ungkap dia.

Hingga kini, Asri mengatakan, pos timbang itu masih ada dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Tempat yang disediakan juga sesuai dengan kemampuan RT/RW atau rumah warga yang dituju, sehingga tidak memberatkan," tutup Asri. (Pandi)

Tags:
BalitaPemkot Jakarta BaratposyanduPostimbangLayanan Kesehatan

Pandi Ramedhan

Reporter

Fernando Toga

Editor