Anggota DPRD DKI Jakarta Desak Pemprov DKI Ambil Sikap Atasi Polusi

Jumat 09 Jun 2023, 07:31 WIB
Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Yuke Yurike saat rapat di DPRD DKI. (ist)

Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Yuke Yurike saat rapat di DPRD DKI. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota DPRD DKI Jakarta menyoroti buruknya kualitas udara di Jakarta belakangan ini.

Apalagi saat ini sudah mencapai tingkat kritis, yang nantinya sangat berdampak buruk kepada masyarakat.

Polusi udara di Jakarta pun meningkat

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike mendesak Pemprov DKI untuk segera mengambil langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kualitas udara di kota ini.

"Kualitas udara di Jakarta semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang sudah mencapai tingkat kritis dalam beberapa hari belakangan," kata Yuke kepada awak media, di Jakarta dikutip, Jumat (8/6/2023).

Menurutnya, Pemerintah DKI harus segera bertindak untuk mengurangi polusi udara, jika tidak, kesehatan warga Jakarta akan terus menderita. baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Sebab, ia mengaku sudah banyak keluhanyang diterima saat dirinya melakukan kegiatan rases.

"Ketika saya turun reses, banyak keluhan dari masyarakat anak mereka mengalami batuk dan pilek karena paparan dari polusi," ungkap Yuke.

Oleh karena itu, legislator Kebon Sirih ini mendorong Pemprov DKI untuk terus melanjutkan pembangunan transportasi umum seperti LRT yang saat ini pembangunannya telah berhenti selama 5 tahun.

Selain itu, Pemprov DKI juga harus menambah koridor busway hingga ke level mikro, sehingga nantinya masyarakat dapat berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum yang pada akhirnya dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.

Lebih lanjut, Politisi Partai berlambang Banteng ini juga mendorong Pemprov agar terus mengejar cakupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk bisa mencapai target sebesar 30 persen. 

Pasalnya, RTH di DKI Jakarta baru mencapai 33,33 kilometer persegi atau setara 5,18 persen dari luas Jakarta yang mencapai 664,01 kilometer persegi. 

Selain itu Pemprov DKI juga harus menggalakan penetapan standar emisi dengan menerapkan standar emisi yang lebih ketat untuk mobil dan kendaraan lainnya.

Sebab hal ini dapat mengurangi jumlah polutan yang terlepas ke udara.

"Saya rasa jika langkah-langkah ini dijalankan oleh pemerintah bisa berdampak positif pada perbaikan kualitas udara Jakarta, sehingga bisa menjadi kota yang lebih sehat bagi semua orang," tegas Yuke. 

Untuk diketahui, sebagaimana dikutip dari IQAir, akhir-akhir ini pada periode 3-12 Juni 2023, kualitas udara Jakarta berkisar antara 110 hingga 152 AQI.

Kualitas udara paling "baik" sendiri diperkirakan pada Sabtu (10/6).

Indonesia sendiri berada pada posisi keempat wilayah dengan polusi tertinggi di Indonesia, berada di bawah Cileungsir, Jawa Barat dengan 162 AQI; Tangerang Selatan, Banten dengan 157 AQI; dan Pasar Kemis, Banten dengan 155 AQI.

Selain indeks kualitas udara yang buruk, nilai polutan PM2.5 di wilayah Jakarta juga cukup besar, yakni 57,6 µg/m³. Konsentrasi PM2.5 ini 11,5 kali lipat nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Sebagai informasi, kualitas udara yang buruk bisa berdampak pada kesehatan masyarakat. WHO mencatat, polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya, dan sekitar 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang buruk.

Beberapa penyakit bahkan membayangi masyarakat yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara buruk, seperti Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), Pneumonia, Bronchopneumonia, penyakit kardiovaskular, dan kanker.

Menurut data WHO, ISPA bahkan menjadi penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia.

Sebanyak hampir 4 juta orang meninggal dunia akibat ISPA pada setiap tahunnya.

Udara yang buruk menjadi salah satu penyebabnya. (aldi)

Berita Terkait

News Update