TPPO Banyak Bekingi Oknum, BP2MI: Sindikat Dibekingi Oknum yang Memiliki Atributif Kekuasaan di Negara Ini

Rabu, 7 Juni 2023 12:54 WIB

Share

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut jika maraknya tindak pidana perdagangan rang (TPPO) dengan cara mengirim pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal sulit dibongkar karena dibekingi oknum.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan jika hal tersebut bahkan telah dibicarakan kepada Presiden saat diundang rapat.

"Termasuk Presiden, kemarin saya diundang rapat internal dan dihadapan Presiden saya ulang, izin bapak Presiden sindikat penempatan ilegal ini dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atributif kekuasaan di negara ini," kata Benny kepada wartawan di Jaksel, Selasa (6/6/2023).

Bahkan dihadapan Presiden, Benny mengatakan jika sindikat ini merupakan permasahalan yang cukup serius. Jika dibiarkan, maka penjahat di negara ini akan semakin merajalela.

"Saya tambahkan pak Presiden negara ini tidak diproklamirkan untuk pejabatnya duduk 1 meja minum kopi, makan siang dengan para penjahat, tidak. Negara ini diproklamirkan untuk memerdekakan anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan dan penindasan," paparnya.

Masalah sindikat TPPO itu juga terdengar oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Negara, Mahfud MD. Namun BP2MI justru menyebut jika aturan yang selama diteken pemerintah mandul.

Alih-alih melakukan pencegahan TPPO, praktik kejahatan tersebut justru masih belum bisa hilang, meski aturan diterapkan.

"Dasar kita punya Undang-Undang TPPO No 21 tahun 2007, gugus tugas udah, Presiden No 22 tahun 2021, gugus tugas penanganan dan pencegahan. Maaf ini tidak efektif, ini mandul, saya katakan begitu," ucapnya.

"Kalau tanggung jawabnya ada di BP2MI kita ambil alih semua nih, kita borong pekerjaan ini. Bahkan saya guyon dari pak Mahfud, pak kalau UU memperkenankan saya memiliki pistol dan bisa menggunakannya, pistol itu akan saya isi peluru penuh dan setiap peluru akan saya tembakan ke jalan-jalan ketika saya bertemu dengan sindikat dan mafia," tambah Benny.

Namun demikian, Benny mengatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder yang ada terkait pencegahan adanya praktik TPPO yang masih marak.

Halaman
Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Fernando Toga
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar