Dedi taruh kecurigaan di kasus anak hilang Subang. Foto: Kolase/Ist.

Regional

Update Anak Hilang Subang, Dedi Mulyadi Mulai Curiga Kuat Pelaku Sebenarnya Adalah...

Rabu 10 Mei 2023, 12:52 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menaruh kecurigaan kuat di kasus anak hilang Subang. Diketahui anak bernama Darel Gaisan Rafasa (3,5 tahun) hilang sejak 24 April 2023 saat tiba mudik di Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kabupaten Subang.

Menurut Dedi, ada banyak kejanggalan soal kasus anak hilang Subang itu. Utamanya banyaknya pihak yang berasumsi kalau hilangnya Darel karena dugaan diculik mahluk halus.

Kecurigaan masyarakat soal kasus anak hilang Subang sendiri muncul, karena Darel dan keluarga menempati rumah kosong setibanya di Subang, serta hilang tiba-tiba meski luput sekian menit dari pantauan orang tua.

"Kalau menurut saya ada yang nyulik, karena anaknya ganteng. Makanya saat saya datang saya selalu tanya ada rumah kosong enggak di sekitar situ. Karena bisa jadi lewat sana," kata Dedi Mulyadi di saluran Youtube-nya, disitat Rabu 10 Mei 2023.

Jika melihat posisi rumah, Dedi Mulyadi menduga Darel bisa jadi dibius orang tak dikenal, sehingga anak tersebut tak berdaya dan dibawa kabur pelaku penculikan lewat jalur rumah kosong.

"Saya engak tahu, feeling saya, anak itu kalau sama orang dibawa lari ke samping, gimana berontak, kan bisa dipakai bius."

"Habis itu anaknya tidur, lemas, dia dipangku, dan lewat jalan belakang naik ke atas lewat perumahan. Dan di depan sudah ada kendaraan, lalu naik ," katanya.

Kecurigaan itu menjadi alasan karena Dedi Mulyadi tak percaya jika Darel dibawa kabur mahluk halus. Terlebih kejadian berlangsung siang hari.

"Kalau (dibawa) lewat jalur hutan ke depan ke galian pasir enggak mungkin, itu jauh, kalau itu kan (perumahan) tinggal naik jalan ke atas. Di sana kan bisa sudah ada yang nunggu," kata Dedi saat berbincang dengan ayah anak hilang di Subang, Khaerudin.

Dedi Kawal Kasus Anak Hilang Subang

Pada kesempatan itu, Dedi lantas menyinggung alasannya, mengapa sejak awal selalu mengawal kasus viral itu.

Ada beberapa alasan Dedi terlibat dalam pencarian yang melibatkan Polisi, TNI, Tagana, hingga kalangan supranatural.

Menurutnya, keluarga Khaerudin tengah ditimpa kedukaan. Ditambah mereka terus menjalani pemeriksaan oleh Polisi sampai waktu yang belum ditentukan. Belum lagi faktor ekonomi karena keluarga Darel tak bisa mencari uang karena kasus ini.

"Kenapa sih saya ngamatin dari awal, mudah-mudahan sampai bisa ketemu. Ini kan masyarakat kecil, lalu ayahnya meninggalkan pekerjaannya, yang ditinggalkan pekerjaannya juga bukan dia saja, adiknya juga. Lalu ada motor yang harus disetor (kredit), anak-anak harus makan, sekolah, kalau tak ada inisiatif menyelesaikan problem, makin banyak masalahnya," kata dia.

"Bebannya harus dibantu satu per satu. Apalagi mereka harus menjalani beban psikologi karena harus menjalani pemeriksaan dan tuduhan beragam. Karena dicurigai hilangnya bukan karena hilang begitu saja. Tapi ada faktor disengaja," katanya.

Ikut Terbawa Suasana

Dedi lalu menjelaskan soal banyaknya peristiwa perihal kegiatan spiritual yang marak dilakukan untuk membantu pencarian Darel.

Mulai dari banyaknya dukun yang datang beragam, silih berganti setiap malam ke kediaman Khaerudin, melibatkan tiga anak indigo, dan lain sebagainya.

Dedi mengaku, sebenarnya dia tak percaya akan dugaan penculikan karena dasar mistis. Tetapi karena banyaknya masyarakat yang menganjurkan, akhirnya dia beserta keluarga Darel seolah mengikuti arusnya.

"Kalau mau jujur, saya orang rasional orang akademis, enggak percaya mahluk halus bisa nyulik orang. Tetapi karena pada bilang siapa tahu, siapa tahu, akhirnya saya jadi ngikut juga. Ke sana-ke situ, siapa tahu. Namanya juga siapa tahu," kata Dedi soal kasus anak hilang Subang itu.

Tags:
darelanakhilangsubangdedi-mulyadipenculikan

Reporter

Administrator

Editor