ADVERTISEMENT

Pembunuh Dokter Mawar Naksir ke Korban? Air Liur di Bagian Sensitif Jadi Sorotan

Sabtu, 1 April 2023 09:16 WIB

Share
Pelaku pembunuh Dokter Mawar mengaku punya dendam lama. Foto: Kolase/Ist.
Pelaku pembunuh Dokter Mawar mengaku punya dendam lama. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pelaku pembunuh Dokter Mawar atau Mawarthi Susanti, KW (22) tahun, yang tak lain merupakan cleaning service di RSUD Nabire mengaku punya dendam lama dengan korban.

Dendam lama antara pembunuh Dokter Mawar dengan korban, seakan melengkapi peristiwa dugaan sunat dana COVID yang diduga dilakukan oleh korban.

Hal itu disampaikan pembunuh Dokter Mawar di hadapan Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, yang kemudian ditayangkan di akun Instagram resmi Polres Nabire, dikutip Sabtu 4 April 2023.

Menurut KW, dirinya sakit hati atas dendam lama yang diterima dari korban. Kata dia, ada satu kata yang membuatnya membekas, hingga akhirnya dendam itu menjadi kesumat.

"Sakit hati, dendam lama. Ada dikatakan satu kata yang menyakitkan hati, tidak berkenan. Itu maaf komandan, saya tidak bisa menyebutkan kata-kata itu," kata KW.

Dendam itu kemudian makin terbuka lebar saat uang kompensasi COVID yang harusnya diterima sebesar Rp 18 juta, disebut mengalami pemangkasan terus. Dalam sebulan, KW sendiri mengaku mendapat gaji Rp 1,5 juta. Dan saat COVID melanda, seharusnya, kata dia, ada dana Rp 18 juta yang diterima dari Pemerintah terhadap tenaga pembantu. Namun kenyataannya, uang yang diterima hanya Rp 8 juta saja.

"Harusnya uang yang saya terima Rp 18 juta tapi cuma jadi Rp 8 juta, dipangkas-pangkas terus. Membuat iri hati juga, entah mengapa."

Usai pengakuan baru yang disampaikan pembunuh Dokter Mawar ditayangkan, banyak pihak langsung menyerbu akun Instagram Polres Nabire.

Banyak netizen mempertanyakan adakah hubungannya dendam lama pelaku ke korban dengan air liur di bagian sensitif Dokter Mawar.

"Kalau dendam, tapi kenapa ada air liur di bagian sensitif korban?" kata akun Luluannisa.

"Itu juga jadi pertanyaan ku kak," timpal akun Fiaaamir.

Pendapat lain datang dari akun Chimot Shashifa. Menurut dia, dokter tak ada hubungannya dengan honor COVID yang diklaim dipotong oleh korban. Namun diduga, bisa jadi pelaku suka dengan korban.

"Dokter tak ada hubungan dengan honor covid. Apa memang cleaning service dapat juga? Apa hanya dia yang dipotong honornya? Bukan karena suka ke ibu dokter? Jahat jadi orang. Dokter sebaik ini," kata dia.

"Jawabnya keren sekali, lancar ya jawabannya. Kayak bukan abis kasih mati orang," kata akun Mira 9577.

Sementara komentar akun Agustina Dwiningtyas juga menyinggung dana COVID. Menurut dia, yang membagikan dana COVID adalah dewan direksi dan bukan dokter.

"Almarhumah itu juga cuma terima jasa atau haknya seperti pelaku. Kenapa malah dibunuh? Dendamnya ke siapa yang jadi korban siapa? Kecewa," kata dia tanggapi sikap pembunuh Dokter Mawar.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT