SPANYOL, POSKOTA.CO.ID - Kantor kejaksaan Spanyol pada Jumat (10/3/2023) mengumumkan bahwa Barcelona didakwa lakukan korupsi suap wasit Spanyol.
Barcelona didawa lakukan korupsi atas pembayaran yang dilakukan klub kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol Jose Maria Enriquez Negreira.
Ini merupakan masalah luar lapangan lain yang menimpa Barcelona musim ini. Sebelumnya, presiden La Liga mengumumkan bahwa mereka dilarang membeli pemain di bursa transfer mendatang.
Kantor kejaksaan umum setempat mengatakan jaksa Spanyol telah mengajukan pengaduan terhadap Barcelona dan dua mantan presiden klub La Liga pada Jumat (10/3).
Mereka diduga melakukan pembayaran kepada perusahaan yang dimiliki oleh pejabat wasit senior untuk mempengaruhi hasil pertandingan.
Dilansir dari Sky Sports, Barcelona diduga membayar lebih dari 7,3 juta euro (sekitar Rp120,8 miliar) antara tahun 2001 dan 2018 kepada perusahaan milik Enriquez Negreira. Ia diketahui memegang peran di asosiasi sepak bola Spanyol antara tahun 1993 dan 2018.
Jaksa mengklaim bahwa di bawah perjanjian rahasia dan dengan imbalan uang. Negreira, dalam hal ini, akan membela Barcelona dalam keputusan yang diambil oleh wasit dalam pertandingan yang dimainkan oleh klub, serta hasil kompetisi.
Sementara seorang pejabat senior Barcelona mengatakan pada Reuters bahwa klub mengetahui akan ada aduan tersebut. Namun menurutnya itu tidak lebih dari hipotesis penyidikan awal.
"klub akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan dengan segala cara yang diperlukan,” kata pejabat tersebut, dikutip dari SkySport pada Sabtu (11/3/2023).
Ia lalu menegaskan bahwa Barcelona tidak pernah melakukan suap wasit untuk memengaruhi keputusan ofisial.
Terkait kasus korupsi suap wasit, Barcelona membantah dugaan tersebut dalam sebuah pernyataan bulan lalu. Klub dalam pernyataannya mekatakan bahwa mereka hanya memberikan biaya konsultan eksternal untuk memberi laporan teknis terkait wasit profesional.
Barcelona juga menyebut itu sebagai praktik umum di antara klub sepak bola profesional.
Hal tersebut berfokus kepada biaya 2,9 juta euro yang dibayarkan Barcelona antara 2014 dan 2018. Klub dituduh, dengan bantuan mantan presiden Barca Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu, mencapai kesepakatan verbal rahasia dengan Negreira.
Rosell, Bartomeu, Negreira dan dua mantan pejabat Barcelona lainnya dituduh melakukan korupsi dalam olahraga, praktik administrasi yang tidak adil, dan pemalsuan dalam dokumen perdagangan.
Penyelidikan kasus suap wasit ini dipicu oleh pemeriksaan pajak Negreira.
Ia mengatakan kepada kantor pajak Spanyol bahwa tujuan Barcelona dengan pembayaran tersebut adalah untuk memiliki wasit yang "netral" dalam permainan mereka, menurut surat kabar El Pais.
Sementara pada Jumat (10/3/2023), Barcelona telah didakwa lakukan korupsi suap wasit oleh kejaksaan spanyol. (*)