JERMAN, POSKOTA.CO.ID - Usai RB Leipzig vs RB Leipzig berakhir seri leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Pep Guardiola frustasi dengan hasil tersebut.
Pada pertandingan yang berlangsung di Redbull Arena Leipzig, RB Leipzig Vs Manchester City berakhir seri dengan Pep Guardiola memberi pembicaraan pada timnya di lapangan pasca laga pafa Kamis (23/2/2023) dini hari.
Tampak Pep Guardiola frustasi dengan hasil RB Leipzig vs Manchester City berakhir seri, dan mengungkap ekspektasi penggemar adalah kemenangan besar seperti hasil 0-5, atau 0-4.
Skuat Pep Guardiola tertahan di Red Bull Arena dengan memiliki 62 persen penguasaan bola dan 12 tembakan ke arah gawang. City memimpin di menit ke-27 lewat Riyad Mahrez saat tuan rumah melakukan kesalahan pertahanan.
Namun, tim tamu gagal menggandakan keunggulan dan kebobolan di babak kedua berkat sundulan Josko Gvardiol yang menjulang tinggi di menit ke-70.
City sekarang harus mengalahkan Leipzig ketika kedua tim bertemu di Etihad di leg kedua pada 15 Maret untuk menjaga impian Liga Champions tetap hidup.
Sementara Pep Guardiola frustasi dengan para pemainnya, ia mengadakan pembekalan di lapangan secara penuh pasca laga yang jarang terjadi.
Eks pemain Manchester United dan analis BT Sport, Rio Ferdinand membandingkannya dengan Phil Brown. Ia terkenal melakukan obrolan tim paruh waktu di lapangan saat Hull kalah 5-1 di Liga Premier di Etihad pada Boxing Day pada 2008. Menurutnya apa yang dilakukan Guardiola jarang terjadi.
"Dia sedang melakukan tanya jawab di lapangan, Anda tidak benar-benar melihat ini, Phil Brown adalah orang terakhir yang Anda lihat melakukan itu di Hull City,” kata Ferdinand, dikutip dari Mirror pada Kamis (23/2/2023).
Kekesalan Guardiola berlanjut dalam wawancara pasca-pertandingan dengan BT Sport saat dia menjelaskan bahwa dia frustrasi dengan tanda-tanda meremehkan kualitas RB Leipzig.
"Saya senang untuk keseluruhan pertandingan, bukan hanya babak pertama. Apa yang Anda harapkan? Kami memainkan pertandingan persahabatan di sini, berapa banyak pertandingan yang Anda ketahui dari RB Leipzig? Berapa banyak pertandingan?,” jelas Guardiola.
Guardiola juga menyebut bahwa jadwal padat menjadi latar belakang Manchester City tidak dapat memenuhi ekspektasi menang besar.
"Orang-orang berharap di sini kami akan memenangkan 0-5, itu bukan kenyataan. Dalam kompetisi di babak penyisihan grup ini banyak tim penting tersingkir dan itu sulit. Kami tahu itu, ini adalah pertandingan keempat kami dalam 10 hari, banyak pertandingan tandang, perjalanan, dan harapan orang-orang?,” kata Guardiola.
"Tidak, kami adalah tim bagus yang melakukan banyak hal bagus dan kami akan terus melakukannya. Orang-orang datang ke sini mengharapkan nol empat? Maaf, kami tidak dapat melakukan ini,” sambungnya.
City beruntung tidak kebobolan dua kali di Jerman, karena bek Leipzig Benjamin Henrichs melewatkan peluang gemilang di menit ke-55. Sementara itu, City ditolak penalti saat Henrichs tampaknya melakukan handball di kotaknya sendiri.
"Seperti yang saya katakan, gol untuk Gvardiol dan penalti, saya tidak melihatnya, saya tidak melihatnya jadi saya tidak bisa membicarakannya, tetapi saya tahu apa yang terjadi,” kata Guardiola.
Guardiola juga tidak melakukan satu pergantian pemain melawan Leipzig, meski memiliki talenta seperti Julian Alvarez dan Phil Foden di bangku cadangan.
“Saya melihat tim, terutama lini tengah, dan pada akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan apa yang saya miliki, terutama empat bek,” jelasnya.
Tentang mengapa Man City gagal menang, Guardiola menyebut RB Leipzig membuat langkah maju dan tampil menekan.
“Mereka menciptakan lebih banyak masalah dalam membangun serangan, tetapi setelah gol kami kebobolan, kami bangkit dan bangkit di 15, 20 menit terakhir. jadi kami memiliki peluang bagus di kedua babak, dan hasilnya, kami kembali ke Manchester," kata Pep Guaridiola usai RB Leipzig vs Manchester City berakhir seri. (*)