Wartawati Alami Pelecehan Seksual saat Wawancari Anies di Rakernas Partai Ummat, Loyalis Amien Rais: Ah, Engga Mungkin

Rabu 15 Feb 2023, 11:13 WIB
Loyalis Amien Rais membantah pelecehan seksual terhadap wartawati saat Rakernas Partai Ummat dilakukan oleh kadernya. (Foto: ist).

Loyalis Amien Rais membantah pelecehan seksual terhadap wartawati saat Rakernas Partai Ummat dilakukan oleh kadernya. (Foto: ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, buka suara terkait adanya pelecehan seksual yang dialami salah satu wartawan perempuan berinisial D dari salah satu media online yang ikut meliput kegiatan Rakernas perdana Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur pada Selasa (14/02/2023).

Adapun aksi pelecehan ini dialami D saat dirinya hendak mewawancarai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sesi doorstop interview yang berlangsung di tengah-tengah kerumunan kader Partai Ummat dan kelompok relawan.

"Posisi saya saat wawancara kedorong-kedorong. Saya kejepit akhirnya di belakang ada yang nyubit dan meremas bagian tubuh belakang saya," kata D saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/2/2023).

Mustofa sendiri membenarkan adanya tindakan cabul tersebut. Namun, ia menyangkal bahwa pelakunya berasal dari kader Partai Ummat.

 

Loyalis Anies Rais ini menyebut pelaku perbuatan tak senonoh itu merupakan penyusup yang mungkin saja menyamar menggunakan atribut partai.

"Ah nggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," ucap Mustofa saat dikonfirmasi.

Mustofa pun menyayangkan adanya aktivitas di luar agenda resmi pihaknya. Pasalnya, ia mengaku tak semestinya kegiatan doorstop itu dilakukan di luar gedung Rakernas karena panitia sudah menyediakan ruangan untuk konferensi pers. 

Namun, saat itu Anies Baswedan hanya bersedia diwawancarai di depan ruang rakernas yang penuh dan sesak dengan kader Partai Ummat dan relawan.

"Agak ricuh suasananya di luar gedung. Sekali lagi di luar gedung. Kami sudah mengantisipasi sebenarnya, dengan menyediakan Press Room. Namun malah terjadi doorstop di luar agenda resmi kami," katanya.

Terkait tindakan pelecehan yang dialami D, Mustofa menyebut pihaknya sudah menyampaikan permohonan maaf. Namun, ia mengaku tak memiliki kemampuan untuk melacak pelaku tindakan tersebut.

"Karena bagaimanapun sebagai Partai, kami tidak memiliki perangkat untuk mengenali pelakunya," tutur Mustofa.

Tak hanya itu, Mustofa mengungkap bahwa gelaran Rakernas Partai Ummat ini juga diwarnai dengan pencurian 11 ponsel, charger, hingga tas. Sebab, peserta Rakernas ini dihadiri sekitar 1.700 orang.

"Meskipun tim keamanan sudah sangat banyak tapi kami kebobolan. Selain kekerasan seksual itu tadi ada yang kehilangan handphone, kehilangan charger, tas. Karena memang ribuan ada pesertanya 1700," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
News Update