INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Sebelum Manchester City ketahuan langgar FFP, ternyata pelatih AS Roma Jose Mourinho pernah mengkritik The Citizen dua tahun lalu soal financial fair play.
Saat itu Jose Mourinho mengurus Tottenham dan bersaing dengan Manchester City yang dipayungi pengusaha Uni Emirat Arab. Ketika itu skuat Pep Guardiola menghadapi tuntutan pelanggaran FFP dari UEFA, yang kemudian dibatalkan oleh City di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Sementara diketahui, sekarang Manchester City tak bisa mengajukan banding soal pelanggaran FFP yang didakwakan Liga Primer Inggris.
Melansir dari Mirror, UEFA telah menetapkan aturan FFP sejak 2011 dan berupaya menegakkan hal tersebut karena klub-klub terus menghabiskan uang. Manchester City adalah salah satu di antaranya yang melakukan investasi besar-besaran.
Namun pada akhirnya, Manchester City didakwa usai ketahuan langgar FFP lewat penyelidikan yang dilakukan Liga Primer Inggris selama empat tahun.
Klub yang diketuai Khaldoon Al Mubarak dalam naungan City Football Group Limited didakwa melanggar 100 lebih aturan FFP secara berulang sejak tahun 2009 hingga 2018.
Komentar Jose Mourinho Sebelum Manchester City Ketahuan Langgar FFP
Dua tahun lalu, Jose Mourinho menyesali keputusan yang diterima Manchester City usai pelanggaran FFP pada Juli 2020 lalu.
"Sehubungan dengan keputusan tersebut, dalam hal apa pun, itu adalah keputusan yang memalukan. Jika Man City tidak bersalah, dihukum beberapa juta adalah aib. Jika Anda tidak bersalah, Anda tidak dihukum,” kata Mourinho, dikutip dari Mirror pada Rabu (8/2/2023).
“Sebaliknya, jika Anda bersalah, Anda harus dilarang. Jadi itu juga keputusan yang memalukan,” sambungnya.
Meski tidak langsung menyebut Manchester City bersalah, namun menurut Mourinho sanksi berupa pembayaran tetap membuktikan bahwa klub tersebut bertanggung jawab.
The Special One beranggapan bahwa jika memang Man City bersih, maka seharusnya klub tidak perlu membayar sepeser pun. Mourinho juga beranggapan bahwa sanksi berupa pembayaran tidaklah berarti untuk klub yang punya dukungan finansial kuat.
"Saya tahu uang itu cukup mudah bagi mereka, tapi itu hanya prinsip. Mengapa Anda membayar £8-9 juta jika Anda tidak bersalah? Jika mereka tidak bersalah, keputusan itu memalukan,” jelas Mourinho.
"Jika Anda bersalah, keputusannya juga memalukan. Jika Anda bersalah, Anda harus dilarang dari kompetisi. Kritik saya bukan untuk Manchester City. Saya bukan siapa-siapa yang tahu apakah mereka bersalah atau tidak. Saya kritik adalah untuk keputusan,” sambungnya.
Selain kasus tahun 2020, City juga disebutkan telah melanggar aturan terkait regulasi UEFA FFP, dari 2013-14 hingga 2017-18.
Rival sekota Manchester United itu juga melanggar aturan Premier League tentang profitabilitas dan keberlanjutan dari 2015-16 hingga 2017-18.
Pernyataan Resmi Manchester City Soal Dakwaan Pelanggaran FFP
Juara Liga Primer Inggris musim lalu kini menunggu potensi hukuman, yang berkisar dari kemungkinan pengusiran hingga pengurangan poin besar.
Skuat Pep Guardiola besar kemungkinan harus keluar dari perburuan gelar Liga Primer Inggris di mana mereka berada lima poin di bawah Arsenal.
Sementara pihak City lewat pernyataan resmi berupaya mempertahankan ketidakbersalahan mereka atas dakwaan pelanggaran FFP..
"Manchester City terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang telah disediakan EPL,” tulis Manchester City dalam pernyataan resminya.
“Klub menyambut baik peninjauan masalah ini oleh komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak kumpulan bukti yang tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya," lanjut pernyataan tersebut. (*)