Kondisi Turki usai dihantam dua gempa besar. Foto: Hurriyetdaily

Internasional

Kesaksian Ngeri Betapa Dahsyatnya Gempa Turki: Saya Pikir Ini Kiamat

Selasa 07 Feb 2023, 13:04 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban tewas gempa Turki terus bertambah. Informasi terkini yang disampaikan lembaga bencana nasional menyebut, korban tewas kini mencapai 3.800 orang dan 15.834 terluka.

Adapun jumlah korban tewas gempa Turki berasal dari 10 provinsi usai dikocok dua gempa besar bermagnitudo 7,7 dan 7,6. Kedua gempa itu mengguncang provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Ormaniye, Hatay, serta Kilis.

Warga Turki yang memberi kesakian Tulin Akkaya (30 tahun) menyatakan, gempa bumi yang melanda negaranya sangat mengerikan.

Pada gempa pertama, ibu rumah tangga ini mengaku sangat terkejut luar biasa. Dan ketika gempa susulan terjadi, sentakan dikatakan terasa kuat mengguncang apartemen yang ditempati. Seketika saja dia langsung bergegas keluar menyelamatkan diri.

"Saya sangat takut. Saya merasakan (gempa susulan) sangat kuat, karena saya tinggal di lantai atas," kata dia disitat Bangkokpost.

"Kami bergegas keluar dengan panik. Itu hampir sama dengan gempa pagi (pertama). Saya tidak bisa kembali ke apartemen saya sekarang, saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."

Kengerian senada disampaikan Muhittin Orakci. Menurutnya, tujuh anggota keluarganya terkubur di reruntuhan. "Kakak saya dan ketiga anaknya ada di sana (reruntuhan)," kata dia.

Berpikir bahwa gempa Turki adalah kiamat

Sementara itu, seorang reporter benama Melisa Salman (23) yang berbasis di Kahramanmaras turut mengungkap kesaksiannya. Kata dia, sebenarnya wilayah yang ditempati sudah terbiasa terjadi gempa.

Tetapi untuk gempa kemarin, dikatakan sangat luar biasa. Bahkan dia berpikir jika itu adalah kiamat. "Karena saya tinggal di zona gempa, saya terbiasa terguncang," kata dia disitat ABCnews.

"Tapi itu pertama kalinya saya mengalami hal seperti itu. Saya pikir itu adalah kiamat."

Kesaksian lain disampaikan Halis Aktemur warga Diyarbakir. Pria berusia 35 tahun itu termasuk orang pertama yang tiba di lokasi gedung besar pertama yang runtuh di kotanya yang didominasi Kurdi.

"Kami berhasil menyelamatkan tiga orang, tapi dua tewas," kenang Aktemur. "Setelah gempa kedua, saya tidak bisa pergi ke mana-mana. Saya pikir mereka akan membutuhkan bantuan saya lagi."

Di sebuah rumah sakit di Suriah, Osama Abdel Hamid menahan air mata saat dia mengenang saat gempa kuat terjadi pada Senin kemarin yang menghancurkan rumahnya dan menewaskan tetangganya.

"Kami tertidur lelap ketika kami merasakan gempa besar," kata Abdel Hamid di rumah sakit Al-Rahma di provinsi Idlib.

Saat gempa mengguncang, dirinya kemudian langsung membangunan istri dan anak-anaknya serta bergegas berlari menuju keluar rumah.

"Kami membuka pintu, dan tiba-tiba seluruh bangunan runtuh."

Ribuan gedung hancur usai gempa Turki

Menurut Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) Yunus Sezer, usai dua gempa besar terjadi, menyusul 243 gempa susulan yang turut mengakibatkan sebanyak 6.217 gedung roboh.

Sejauh ini sebanyak 16.400 tim penyelamat telah diterjunkan untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan di sejumlah wilayah terdampak gempa. "Hingga kini sudah ada 65 negara yang tawarkan bantuan," katanya dalam keterangan resmi AFAD.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, gempa yang mengguncang negaranya adalah bencana terbesar sejak gempa Erzincan 1939 silam.

Erdogan juga telah meminta bangsanya untuk satu hati dalam persatuan dan solidaritas. Kata dia, dalam keterangannya di kantor pusat AFAD, di Ankara, Turki akan melakukan masa berkabung tujuh hari usai gempa bumi dahsyat tersebut.

"Akibat gempa yang melanda negara kita pada 6 Februari, masa berkabung nasional akan berlaku selama tujuh hari. Bendera kita akan kibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada 12 Februari, di seluruh negeri dan perwakilan negara asing," kata Erdogan di Twitter.

Turki juga mengeluarkan peringatan tingkat 4, yang termasuk meminta bantuan internasional. Erdogan menyatakan dengan tegas bahwa tim penyelamat dan unit lainnya dalam keadaan siaga.

Tags:
gempa-turkikorban-gempa-turkiTurki

Reporter

Administrator

Editor