ADVERTISEMENT

Benahi Industri Sepak Bola Indonesia, Akademisi: Perlu Tranformasi Digital

Rabu, 1 Februari 2023 14:26 WIB

Share
Akademisi yang juga dosen ilmu komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kennorton Hutasoit. (Foto: Dok. FAPSI).
Akademisi yang juga dosen ilmu komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kennorton Hutasoit. (Foto: Dok. FAPSI).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Lanjut Kennorton, kasus Tragedi Kanjuruhan sebenarnya bisa diantisipasi jika memanfaatkan teknologi secara maksimal, salah satunya dengan membuat venue yang ramah digital. 

“Kejadian korban 135 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan itu bisa diantisipasi apabila kita melakukan suatu kemajuan di bidang teknologi dengan menggunakan venue yang ramah dengan digital,” ungkapnya.

“Mendeteksi gerakan, mendeteksi setiap penonton yang akan datang dan semua situasi di dalam stadion maupun di luar terdeteksi misalnya dengan digital venue ini saya kira bagus sekali,” sambungnya.

Sementara itu, dosen ekonomi dari Universitas Binawan Jakarta Adnan Kasofi mengatakan, dalam mewujudkan industri sepak bola yang mapan seperti di negara Eropa, Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah maupun swasta.

“Perlu adanya political will dari stakeholder terkait dalam mendukung kemajuan industri sepak bola Indonesia. PSSI dan pemerintah tidak boleh berbeda paham sehingga kesulitan dan persoalan bisa dihadapi bersama," kata Adnan Kasofi

Selain itu, perlu adanaya kreativitas klub dalam melakukan memodernisasi manajemen dan tata kelola organisasi. Ia mencontohkan Bali United sebagai pelopor industri kreatif sepak bola Indonesia. 

Bali United menurut Adnan merupakan klub yang berani melakukan terobosan besar. Salah satunya dengan perombakan markasnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar menjadi rumah kreativitas para fans Serdadu Tridatu tersebut. 

"Bali United membangun pusat merchandise dengan luas 1.000 meter persegi. Ada pula kafe untuk nongkrong hingga taman bermain modern untuk anak," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Adnan, Bali United melakukan strategi branding manajemen modern dengan memanfaatkan media sosial menarik perhatian, baik bagi masyarakat Bali maupun perusahaan.

"Saya kira apa yang dilakukan Bali United ini kini diikuti juga oleh Persib Bandung dan PSM Makassar, bagaimana pengembangan stadion sebagai rumah kreativitas dan sentra ekonomi bagi klub," terangnya

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT