Tidak butuh waktu lama, jenazah korban pun langsung diserahkan kepada pihak keluarga di Kecamatan Bogor Selatan untuk dikebumikan.
"Malam itu juga kami terus menggali informasi dan mengejar sopir truk tersebut," terangnya.
selama 3 hari pencarian, sambung Bismo, pihak kepolisian akhirnya menemukan, sopir truk berinisial AR (38) berikut dengan kendaraan truk.
"Saat malam itu (kejadian), truk mengangkut split atau batu pasir, untuk muatan dan tidak melebihi kapasitas," urainya.
Terhadap AR, saat ini sedang dilakukan pendalaman dan dimintai keterangan terkait pertanggungjawaban sopir yang menabrak tersebut.
"Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian (kealpaan) dengan disadari atau tanpa disadari," jelas Bismo.
Pihak kepolisian pun akan melihat perkara kejadian tersebut dari beberapa sudut pandang keterangan, maupun hasil olah TKP.
"Malam ini juga kita akan lakukan test urine terhadap sopir truk tersebut. Secepatnya kita akan lakukan gelar laka lantas, untuk mengetahui sejauh mana sopir tersebut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Bismo.
Ke depan, tambah Bismo, Polresta Bogor akan lebih meningkatkan kembali program Stop Rojali demi mengurangi laka lantas karena faktor konten yang terjadi di Kota Bogor.
"Ke depan kami akan lebih meningkatkan kembali program #stoprojali dengan menggandeng anak-anak perwakilan di beberapa kecamatan," pungkasnya.
Dari pengamatan Poskota.co.id, aksi para Rojali ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Dan kerap kali aksi mereka mengganggu lalu lintas.
Tak hanya itu, serombongan remaja berjumlah belasan hingga puluhan berkain sarung dan berkopiah tersebut, nekat menghentikan kendaraan di tengah jalan. Terutama truk atau mobil bak.