ADVERTISEMENT

Inflasi Desember 2022 Tembus 5,51 Persen, BPS: Ini Siklus Bulanan

Selasa, 3 Januari 2023 21:00 WIB

Share
Inflasi (Ilustrasi: Unsplash)
Inflasi (Ilustrasi: Unsplash)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan inflasi pada akhir tahun merupakan musiman.

Karena terkait peningkatan permintaan akibat liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru.

Demikian pernyataan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

Permintaan tersebut setidaknya terjadi pada komoditas pangan dan tarif angkutan. Kondisi ini juga terjadi pada akhir 2022 yang kemudian mendorong inflasi menembus 5,51 persen secara tahunan atau 0,66 persen secara bulanan.

"Ini adalah siklus bulanan, di mana kalau kita lihat empat bulan terakhir tertinggi ada di Desember 2022. Kalau kita lihat penyumbang inflasi di masing-masing tahun memiliki pola yang sama," jelas Margo Yuwono dalam konferensi pers pada Senin (2/1/2023) seperti dikutip dari VOA.

Margo menambahkan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru Kalimantan sekitar 8,65 persen dan terendah di Sorong Papua sekitar 3,26 persen. Sejumlah wilayah yang menyumbang inflasi nasional di antaranya Kota Baubau, Bukittinggi, dan Bandung.

Margo juga menyebutkan perekonomian global mengalami sejumlah guncangan sepanjang 2022. Akibatnya pertumbuhan ekonomi menjadi tertahan dan terjadi tekanan inflasi yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

"Misalkan Amerika Serikat inflasi tinggi karena dipicu inflasi karena energi dan makanan. Inggris, Jerman, Turki, Jepang, dan Korea Selatan juga demikian," tambahnya.

Faktor lainnya yang mengakibatkan guncangan perekonomian global yaitu perang dan ketegangan geopolitik di sejumlah wilayah yang mendisrupsi rantai pasok. Dampaknya kemudian memicu kenaikan harga pangan dan energi.

Pulihnya permintaan pasca pandemi COVID-19 mengakibatkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan yang memicu kenaikan harga komoditas. ***

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT