JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tukang urut bernama Rizal (48) yang tega menyiramkan air keras ke istri dan anak tirinya hingga tewas di Cengkareng ternyata bermotif cemburu.
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, pelaku cemburu karena korban, yakni istrinya sendiri berinisial SS (31) diduga mempunyai pria idaman lain (PIL).
"Motifnya karena dilatarbelakangi karena cemburu, pelaku cemburu terhadap istrinya SS. Dia menuduh kalau istrinya memiliki pria idaman lain (PIL)," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).
Kecemburuan pelaku memuncak, sehingga nekat menyiramkan air keras ke istrinya sendiri dan mengenai anak tirinya berinisial KM yang masih berusia 1 tahun 8 bulan.
Ibu dan anak itu pun dinyatakan tewas setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Cengkareng.
Ardhie menjelaskan, pihaknya sampai saat masih melakukan pengejaran kepada pelaku.
Diketahui usai menyiram air keras, pelaku langsung kabur naik ojek.
"Kasus tersebut akan kami segera limpahkan ke unit PPA Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat," ucapnya.
Diketahui, tukang urut bernama Rizal (48), tega menyiramkan air keras ke istri dan anak tirinya hingga tewas di Cengkareng, Jakarta Barat.
Pelaku nekat melakukan itu diduga karena masalah rumah tangga.
Rafei, tetangga korban mengatakan, pelaku dan korban yakni istrinya sendiri berinisial SS (31) memang kerap cekcok sejak mengontrak tiga bulan yang lalu.
"Sejak ngontrak di sini emang sering berantem. Tapi saya gak tau masalahnya apa. Kemungkinan masalah rumah tangga ya," ujarnya kepada Poskota.co.id di lokasi, Selasa (27/12/2022).
Menurut Rafei, pelaku kesal dengan istrinya diduga karena kerap tidak pulang ke rumah kontrakan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan percakapan pelaku dan korban di telepon.
Biasanya korban tidak pulang selama tiga hari. Hal tersebut yang diduga membuat pelaku kesal hingga nekat menyiram air keras ke korban dan mengenai anak tirinya.
"Suaminya pernah telepon langsung (ke istrinya). Pas ditelepon kan dia (pelaku) nanya lagi dimana? Abis itu gak dijawab (sama istrinya)," jelasnya.
Tetangga korban lainnya, Sumiyati mengatakan bahwa jika korban tidak pulang ke rumah, anaknya berinisial KM yang masih berusia 1 tahun 8 bulan dititipkan ke tetangga.
Sang anak kemudian dikembalikan ke pelaku, jika sudah pulang bekerja. Pelaku diketahui berprofesi sebagai tukang urut panggilan.
"Gak pulang biasanya sampai tiga hari. Kalau gak pulang, anaknya dititipin ke tetangga. Entar suaminya pulang baru deh (diambil)," bebernya.
Sumiyati sebenarnya tidak mau terlalu ikut campur dengan masalah rumah tangga orang lain.
Makanya, dia sama sekali tidak tahu masalah rumah tangga apa yang mereka alami.
"Kalau masalahnya apa saya juga kurang tau. Tapi memang sering berantem, biasa ya kalau rumah tangga. Kalo berantem kedengeran sampe keluar," bebernya.
Kejadian itu membuat Sumiyati benar-benar kaget. Pasalnya, pelaku dan korban juga jarang bersosialisasi dengan tetangga, apalagi menceritakan masalah.
"Gak pernah duduk-duduk kayak gini. (Korban) kalo keluar ya paling belanja doang. Kalau negur mah negur (tetangga)," ucapnya.
Kronologi
Warga bernama Adel mengatakan, peristiwa penyiraman air keras itu terjadi ketika korban dan anaknya tiba-tiba saja keluar rumah dan meminta tolong.
"Itu istrinya keluar rumah sama anaknya sambil minta tolong. Itu dia udah ngebul (habis kebakar), kalau kebakar mah enggak, cuma kayak ngebul aja," ujarnya kepada Poskota.co.id di lokasi.
Warga langsung berusaha menolong korban berinisial SS (31) dan anaknya berinisial KM yang masih berusia 1 tahun 8 bulan itu.
Menurut Adel, saat itu korban SS sempat disiram dengan air oleh warga karena mengeluh kepanasan. Sementara sang anak langsung di bawa ke rumah sakit terdekat.
"Anaknya matanya udah putih, udah merah, tapi gak nangis. Nah ibunya minta tolong kepanasan, terus sama warga disiram dulu pake air terus baru di bawa ke rumah sakit. Jadi anaknya duluan yang dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Diceritakan Adel, sebelum kejadian, tetangga memang sempat mendengar pelaku dan korban cekcok mulut. Bahkan sampai terdengar oleh tetangga sekitar.
Ternyata, cekcok rumah tangga antara pelaku dan korban memang kerap terjadi.
Kejadian penyiraman air keras hingga meregang nyawa itupun menggegerkan warga.
Sumiyati mengatakan, sebelum kejadian penyiraman itu, dirinya sempat mendengar ada cekcok yang bersumber dari dalam rumah pasangan suami istri itu.
Diketahui, pasangan suami istri tersebut baru saja mengontrak di sana sejak tiga bulan lalu.
Selama mengontrak, tak banyak interaksi yang dilakukan baik pelaku dan korban kepada tetangga.
"Saya denger cekcok gitu memang, kaya suara orang tarik-tarikan pintu. Saya diemin karena namanya rumah tangga ya, mungkin lagi berantem," jelasnya.
Pada siang harinya, barulah kejadian penyiraman air keras itu terjadi. Usai menyiram air keras ke anak dan istri, kata Sumiyati, pelaku langsung kabur dengan menaiki ojek online (ojol).
"Suaminya langsung kabur, dia udah pesen ojek online. Warga sempat ngejar tapi gak kekejar, gak tau tuh mungkin udah jauh," ungkapnya.