Soal Reshuffle Kabinet, PAN Tunggu Keputusan Politik Presiden Jokowi, Siapapun Tidak Perlu Mendorong-dorong

Selasa 27 Des 2022, 17:46 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan tidak sepatutnya seorang Menteri Agama membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. (Foto/dokpribadi)

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan tidak sepatutnya seorang Menteri Agama membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. (Foto/dokpribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Partai Amanat Nasional  (PAN) memiliki kader yang cukup banyak dari berbagai latar belakang untuk menjadi menteri. Karenanya PAN hanya bisa menunggu keputusan politik Presiden Jokowi.

Demikian diutarakan Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Selasa (27/12/2022). Menurutnya, itu soal Reshuffle Kabinet adalah hak prerogatif Presidan dan siapapun tidak perlu mendorong-dorong Presiden, tidak perlu mendesak Presiden.

"Itu merupakan hak prerogatif presiden, sehingga siapa pun tidak perlu mendesak dan mendorong-dorong presiden. Biarkan berjalan apa adanya." ujar Saleh Daulay.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini juga mengungkapkan, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. 

"Secara konstitusional, presiden berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri dan para pembantunya Evaluasi dapat dilakukan secara rutin, berkala, ataupun dengan tujuan tertentu. Misalnya, evaluasi terhadap kualitas pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lain-lain," kata mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah

Menurutnya, presiden itu penanggung jawab jalannya pemerintahan. Sejalan dengan itu, presiden berhak untuk mengangkat para menteri dan pembantunya. 

"Kinerja merekalah yang selalu diperhatikan, dijaga, dan dievaluasi. Jika baik, tentu dilanjutkan. Kalau tidak baik, diperingatkan. Dan kalau sudah tidak bisa diperbaiki, presiden berhak untuk melakukan reshuffle atau pergantian,' tandasnya.

"Bahkan, dalam kasus tertentu, presiden bisa melakukan pergantian kapan saja. Bisa saja alasannya politik. Bukan kinerja. Sekali lagi, itu adalah hak dan kekuasaan presiden"

Saleh Daulay juga mengaku terkait reshuffle tersebut, pihaknya belum mendapat informasi. Kelihatannya, reshuffle itu masih diwacanakan di media. Soal apakah akan ada reshuffle, belum pernah diungkap ke publik secara terbuka. 

"Mungkin masih dugaan saja. Di akhir tahun ini, pemerintah masih sibuk. Libur Natal dan tahun baru. Banyak yang perlu dilengkapi untuk pelayanan bagi masyarakat," utara Saleh Daulay.

Ia mengatakan terkait reshufle ini PAN bersikap pasif. "Kita fokus saja membantu presiden melaksanakan tugas yang diamanatkan. Kalau nanti ada reshuffle, kita sifatnya pasif," Saleh Daulay menandaskan. (johara)

Berita Terkait

News Update