SULAWESI TENGAH, POSKOTA.CO.ID - Natal tahun ini disambut dengan penuh antusias di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Keberhasilan Satuan Tugas Operasi Madago Raya menumpas seluruh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membangkitkan optimisme warga masyarakat terhadap situasi keamanan yang semakin kondusif di wilayah tersebut.
Gereja-gereja di Poso tahun ini semarak dengan berbagai dekorasi pohon natal yang didirikan di halaman gereja.
Di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Ebenhaezer, Kelurahan Ranononcu, kecamatan Poso Kota Selatan, tujuh pohon natal dengan tinggi enam hingga tujuh meter dipasang di halaman depan dan samping kanan bangunan gereja. Pohon-pohon itu menjadi daya tarik bagi warga sekitar dan pelintas jalan Trans Sulawesi yang berhenti untuk berfoto di tempat itu.
Ketua Panitia Natal GKST Jemaat Ebenhaezer Yulius Besis Jono mengatakan ketujuh pohon natal merupakan karya dari tujuh kelompok layanan jemaat yang dalam pembuatannya seluruhnya menggunakan bahan dari ranting-ranting kayu. Rata-rata dibutuhkan waktu sebulan atau sejak November 2022 untuk mengumpulkan bahan, merangkai dan menghias satu pohon natal tersebut.
“Ini ranting pohon asli, bukan plastik. Jadi kita sama sekali tidak menggunakan plastik agar kita bisa menghindari penggunaan plastik,” kata Yulius Besis Jono seperti dikutip dari VOA pada Jumat (23/12/2022).
Antusiasme umat Kristiani di Poso menyambut Natal 2022 tidak terlepas dari situasi keamanan yang dinilai semakin membaik. Keberhasilan aparat keamanan menuntaskan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam operasi Madago Raya memberi semangat dan rasa percaya diri bahwa daerah itu akan terbebas dari ancaman aksi kekerasan dan teroris.
“Penumpasan MIT yang selama ini bercokol di tanah Poso tentunya menggembirakan kita semua,” papar Yulius Besis Jono.
Orang terakhir dari kelompok MIT, Al Ikhwarisman alias Askar alias Pak Guru, tewas setelah ditembak petugas pada akhir September.
Sementara Pendeta GKST Jemaat Bethesda Kelurahan Kasiguncu Kecamatan Poso Pesisir Ronald Monsiangi mengungkapkan penuntasan kelompok MIT membuat masyarakat tidak lagi khawatir akan adanya gangguan keamanan yang berasal dari kelompok itu.
“Oleh pemerintah telah dinyatakan bahwa telah berhasil ditangani dengan baik dan saya kira ini membawa angin segar bagi kami umat Kristiani di Poso untuk merayakan Natal dengan lebih aman, tidak lagi memiliki kekhawatiran seperti tahun-tahun yang kemarin,” kata Ronald Monsiangi.
Selain faktor keamanan, melandainya kasus infeksi COVID-19 di Poso memungkinkan pihak gereja dan jemaat melaksanakan rangkaian kegiatan perayaan Natal sejak awal Desember 2022. ***