ADVERTISEMENT

Hukuman Mati Menanti Eks Anggota ISIS

Jumat, 23 Desember 2022 23:00 WIB

Share
ISIS.
ISIS.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LIBYA, POSKOTA.CO.ID - Mantan anggota teroris ISIS dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Libya.

Keterangan ini datang dari Jaksa Tinggi Libya yang berkantor di Tripoli pekan ini.

Hukuman mati tersebut dijatuhkan pada 17 orang akibat terlibat dalam pembunuhan 53 orang di Kota Sabratha yang terletak di bagian barat negara tersebut dan merusak properti mereka.

Enam belas militan lainnya dijatuhi hukuman penjara, dua orang diantaranya dipenjara seumur hidup. Pengadilan belum menentukan kapan hukuman itu akan dilaksanakan.

Setelah bertahun-tahun dilanda perang saudara, Libya terpecah antara dua administrasi yang saling bersaing. Kesenjangan diantara pihak berwenang di ibu kota Tripoli dan di bagian timur Libya telah memicu terjadinya pelanggaran hukum. Kelompok-kelompok milisi juga telah mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan yang sangat besar dari penculikan yang mereka lakukan, dan juga perdagangan manusia.

Kelompok ekstremis memperluas jangkauannya di Libya setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan kemudian membunuh penguasa lama negara tersebut, Moammar Gadhafi. Militan ISIS pertama kali merebut Darna pada tahun 2014, disusul Sirte, lalu daerah di sekitar Sabratha.

Dikutip dari Associated Press, ISIS di Libya tidak seperti Suriah dan Irak karenatidak dapat mengambil keuntungan dari kekacauan dan merebut sebagian besar wilayah Libya.

Kekuasaan ISIS terbatas pada kantong-kantong administratif yang tersebar di seluruh negara yang kaya minyak itu dan tidak berhasil menguasai banyak pasukan milisi bersenjata yang terikat erat oleh loyalitas suku.

Sebagian kamp pelatihan ISIS terletak di luar Sabratha. Pada awal tahun 2016, sekitar 700 pejuang ISIS yang sebagian besar warga Tunisia, bermarkas di daerah tersebut. Pada Maret 2016, afiliasi kelompok itu dalam waktu singkat berhasil mengambil alih markas keamanan kota dan memenggal 12 pejabat keaman Libya sebelum menggunakan mayat tanpa kepala untuk memblokir jalan-jalan di dekat markas itu.

Lapangan Martir di Sirte sempat diubah ISIS menjadi panggung pembunuhan di luar proses hukum. Termasuk pemenggalan kepala dengan pedang yang dijatuhkan untuk beragam pelanggaran di depan umum. ***

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT