TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Sekitar 100 mahasiswa dari berbagai kampus di Tangerang menggelar aksi unjuk rasa.
Mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Tangerang, mereka meminta negara menutup perusahaan tambang, AM.
Aksi yang digelar di kawasan pendidikan Tangerang (Kampus UMT dan Yuppentek ini), mereka meminta agar pemegang saham dan PT AM diperiksa atas kejahatan kemanusiaan.
Dalam orasinya, mahasiswa menilai PT AM sangat rakus mengeruk kekayaan alam negara. Mereka juga mendukung aksi mogok makan warga Sumbawa di komnas HAM.
Orator Aksi Solidaritas Mahasiswa Tangerang, Abdul Rosyid menegaskan, aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada para warga dan mahasiswa di Kabupaten Sumbawa Barat yang tergabung dalam Amanat KSB.
" Mulai 13 Desember 2022, mereka menggelar aksi mogok makan di kantor Komnas HAM Jakarta hingga lima orang telah dilarikan ke Rumah Sakit. Kesedihan mereka adalah duka kami," kata Rosyid
Aksi solidaritas ini digalang para mahasiswa Tangerang yang terdiri organ FAM Tangerang, PMII, HMI MPO dan kampus kampus lain.
Rosyid meminta kepolisian dan DPR memanggil para pejabat PT AM.
Dia melanjutkan penderitaan rakyat di Kabupaten Barat, melampaui batas kemanusiaan.
“Kehadiran perusahaan tambang nasional kedua terbesar di Indonesia itu sudah terjadi sejak 2016 setelah kedua perusahaan itu mengambil alih seluruh saham Newmont. Ini harus segera dihentikan,” tegas Rosyid.
Menurutnya, kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM seperti kecelakaan kerja hingga menyebabkan cacat dan kematian, PHK sepihak, black list, alert list, pemberangusan serikat pekerja (union busting), hingga dugaan pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu, solidaritas Mahasiwa Tangerang meminta Komnas HAM untuk turun tangan dan segera menindaklanjuti laporan Amanat KSB.
“Kami mendesak Komnas HAM segera memanggil dan memeriksa Direksi PT AM atas serangkaian pelanggaran HAM dan kejahatan korporasi yang dilakukan pada rakyat Sumbawa Barat,” tegasnya.
Adapun Amanat KSB sudah melaporkan dugaan pelanggaran HAM PT AM ini ke sejumlah lembaga terkait Sekretariat Kepresidenan, Komnas HAM, hingga Kementerian ESDM.
Mereka juga sempat menggelar aksi mengemis di depan Gedung DPR RI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, anggota komisi VII DPR RI Adian Napitupulu mendorong audit investigasi menyeluruh terkait sejumlah persoalan yang terjadi di PT AM.
Seyogianya, RDP antara Komisi VII dengan PT AM digelar Rabu (14/12/2022). Namun ditunda karena petinggi PT AM harus menjalani protokol Covid-19.
Adian mengatakan bahwa Komisi VII DPR sebenarnya telah menggelar RDPU pertama dengan memanggil petinggi PT AM. Namun, belum bisa menyelesaikan persoalan.
Berdasarkan data yang diterimanya disebutkan bahwa terjadi beberapa kecelakaan kerja di PT AM yang menyebabkan korban meninggal dunia dan luka-luka seperti pada 24 Maret 2019, 28 Desember 2019, 24 Maret 2021, 23 April 2021, dan 24 Februari 2022.