ADVERTISEMENT

Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Muhammadiyah Minta Generasi Muda Selektif Memilih Mentor Agama

Jumat, 9 Desember 2022 11:12 WIB

Share
Sisa-sisa ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung. (foto: ist)
Sisa-sisa ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemuda Muhammadiyah mengajak generasi muda untuk lebih sadar agar tidak mudah disusupi paham-paham sesat. Hal itu diungkapkan menanggapi aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. 

"Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras aksi bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung. Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi kerja cepat aparat kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku Bom bunuh diri, Zawdi juga berharap Kepolisian dapat  mengusut kasus tersebut dengan tuntas," kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Zaidi Bashiturrozak, dalam keterangannya, Jumat 9 Desember 2022. 

Pemuda Muhammadiyah juga menyampaikan duka cita terhadap korban aksi bom bunuh diri, almarhum Aipda Sofyan Didu, yang gugur dalam menjalankan tugas. Berikut korban peledakan bom lainnya yang terluka dari pihak kepolisian dan warga. 

Dari data-data pelaku aksi teroris di Indonesia, ada kecenderungan jika mereka yang terlibat banyak adalah kaum muda. Mereka menjadi sasaran untuk direkrut karena masih bisa didoktrin dengan iming-iming surga melalui aksi teror. 

Berlaku demikian karena generasi milenial di usia muda sangat mudah didoktrin karena dalam proses mencari jati diri. Dan, hal ini akan menjadi bahaya jika menemukan orang yang tidak tepat.

Zaidi menyatakan, diera digitalisasi saat ini di mana ruang waktunya menjadi tidak bersekat alias tidak terbatas, maka paling bahaya adalah hilangnya kesadaran dan hilangnya nalar. 

"Pemuda Muhammadiyah mendorong pihak berwenang untuk terus memantau setiap pergerakan di media sosial, khususnya bagi generasi milenial," ucapnya. 

Ia  menambahkan, salah satu sebab tindakan itu muncul dalam perspektif psikologi salah satunya adalah adanya keterkaitan dengan figur kuat yang berpengaruh. Baik langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, generasi muda musti lebih selektif dalam berkawan dan memilih mentor dalam hal agama.

Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi Pemerintah yang cepat bertindak sesuai dengan prosedur serta aktif dalam pencegahan terorisme. Namun demikian, masyarakat khususnya kaum muda diajak untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan aksi terorisme.

"Kaum muda harus lebih waspada terhadap faham trans nasional dan ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan masing-masing," demikian Zaedi yang juga pemerhati psikologi sosial. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT