Umaimah Wahid, Ketua Suhanah Women and Youth Center (SWYC) Satgas PPKS Universitas Budi Luhur.(Iqbal)

Tangerang

Marak Kekerasan Perempuan dan Anak, Satgas PPKS: Masyarakat Jangan Bungkam

Kamis 08 Des 2022, 15:56 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kekerasan seksual semakin hari semakin banyak terjadi terhadap perempuan. Masyarakat jangan takut bungkam akan kekerasan pada perempuampuan dan anak.

Hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, kekerasan kerap terjadi menimpa anak-anak yang pelakunya merupakan orang sekitarnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung Umaimah Wahid selaku Ketua Suhanah Women and Youth Center (SWYC) Satgas PPKS Universitas Budi Luhur. Dirinya mengatakan, n disekitarnya. Masyarakat harus berani melaporkan sebagai bentuk pencegahan.

"Sangat diperlukan kampanye lebih serius agar perempuan dan anak-anak atau semua pihak berani menolak atau speak up ketika mengalami kekerasan," ujarnya, Kamis (8/12/2022).

Menurutnya, para korban perlu dilakukan pendampingan serta penanganan khusus jangan sampai malah mambuat korban tertekan. Pihak aparat harus memberikan perhatian serius terhadap penanganan kekerasan seksual, karena negara memang harus hadir untuk melindungi perempuan dan anak anak.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh ayah tirinya berinisial H (38) di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang.

Pencabulan itu dilakukan pelaku di kamar korban saat tengah tidur. Ibu kandung korban yang curiga dengan perubahan bentuk fisik anaknya, langsung memeriksakan anaknya ke rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata diketahui korban telah hamil usia kandungan 31 minggu. Atas kejadian tersebut, ibu korban yang tidak terima melaporkannya ke pihak kepolisian.

"Apresiasi kepada Ibu korban yang berani melaporkan pelaku kepada polisi sehingga kasus ini ditindak. Ibu dan keluarga sudah sepatutnya memberikan perlindungan dan mendampingi korban," jelas dosen Pasca Sarjana UBL ini.

Dirinya memaparkan, kekerasan seksual adalah kejahatah kemanusia yang sangat buruk dan pelaku harus dihukum seberat beratnya sesuai hukum yang berlaku. Orangtua yang seharusnya sebagai pelindung dan penjaga anak-anak dan keluarga justru melakukan perbuatan yang menghancurkan kehidupan anaknya.

"Tidak boleh ada sikap toleran terhadap apapun bentuk kekerasan. Kekerasan seksual terjadi karena relasi kuasa yayaang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan," katanya.

"Sangat diperlukan kampanye lebih serius agar perempuan dan anak anka atau semua pihak berani menolak atau speak up kita mengalami kekerasan," imbuhnya. (Muhammad Iqbal)

Tags:
KekerasanperempuananakSatgas PPKSmasyarakatBungkam

Reporter

Administrator

Editor