ADVERTISEMENT

Proses Rehabilitasi Rekonstruksi di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur Dimulai, Presiden Tinjau Lokasi Pembangunan RISHA

Selasa, 6 Desember 2022 08:42 WIB

Share
Menko PMK Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Joko Widodo cek bencana Cianjur. (ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Joko Widodo cek bencana Cianjur. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa kunjungan Presiden ke berbagai lokasi terdampak gempa bumi menandakan bahwa proses rehabilitasi dan rekonstruksi telah dimulai.

"Alhamdulillah hari ini Bapak Presiden berkunjung untuk ketiga kalinya di lokasi bencana di Cianjur ini. Tadi melakukan kegiatan yang menandakan bahwa sudah dimulai tahap rehabilitasi rekonstruksi walaupun masa tanggap bencana belum selesai," ujar Menko PMK setelah mendampingi Presiden.

Menko PMK menerangkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilakukan secara paralel dengan masa tanggap darurat bencana.

Dalam kunjungannya itu, Menko PMK menerangkan bahwa Presiden telah berjanji akan segera melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang terdampak parah di episenter gempa, dan fasilitas sosial seperti fasilitas sekolah, fasilitas umum seperti masjid yang akan segera dimulai oleh Kementerian PUPR.

"Sesuai dengan arahan Presiden bahwa antara tanggap darurat bencana dan proses rehabilitasi dan rekonstruksi itu dilaksanakan secara simultan dan paralel. Tadi beliau meninjau masjid yang akan dibangun, sekolah yang nanti akan segera dimulai PUPR," jelasnya.

Kemudian, untuk peninjauan pembangunan tahap satu hunian tetap Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Muhadjir menerangkan bahwa Presiden menargetkan agar pembangunan bisa selesai di akhir Desember. 

Kemudian, target lain, pembangunan hunian tetap tahap berikutnya adalah sekitar 1600 unit rumah. Untuk relokasi tersebut akan disiapkan lahan lainnya dan bisa dibangun pada akhir desember hingga sebelum lebaran.

"Kalau Desember, 200 rumah ini pasti bisa dibangun. Bahkan target kita sisanya di lahan 30 hektar akhir Desember bisa dilakukan," ucapnya.

Selebihnya, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan. Masing-masing Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat dan tidak direlokasi, Rp25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan. (rizal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT