Yuk Tanggap Bencana

Rabu, 30 November 2022 06:02 WIB

Share
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jasad ayah dan anak korban gempa Cianjur yang tertimbun tanah di Desa Cijedil. (foto: ist)
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jasad ayah dan anak korban gempa Cianjur yang tertimbun tanah di Desa Cijedil. (foto: ist)

Oleh: Tri H, Wartawan Poskota

BENCANA alam terus melanda negeri kita tercinta ini. Belum selesai penanganan masalah banjir di Kalimantan dan Aceh, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur.

Sedikitnya 320 orang tewas, ratusan lainnya luka-luka dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Ini memang sudah menjadi takdir Tuhan, tapi tetap saja, dampak yang ditimbulkan meninggalkan rasa sedih, duka dan trauma bagi para korbannya.

Tingginya angka bencana alam merupakan realitas yang sulit dihindari bagi sejumlah daerah di Indonesia.

Posisi geografis Indonesia yang diapit dua samudera besar dunia, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik memungkinkan berbagai ancaman gelombang tinggi yang menerjang kawasan pesisir.

Tidak terkecuali peluang gelombang tsunami seperti yang sudah terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Posisi geologis Indonesia juga menjadi ancaman kebencanaan, mengingat Indoensia berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia.

Yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yang memungkinan terjadinya berbagai tubrukan lempeng. Akibatnya, sering terjadi gempa yang berdampak hebat, seperti di Cianjur saat ini.

Bahkan, fenomena tanah bergerak atau likuifaksi juga berpotensi terjadi, seperti gempa Palu beberapa waktu lalu.

Tidak sampai di situ saja pada bagian selatan dan timur Indonesia terbentang sabuk vulkanik yang menghampar mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara sampai Sulawesi. Pada sisinya berdiri pegunungan vulkanik tua yang berstatus aktif.

Kondisi ini  sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar