ADVERTISEMENT

Masih Marak Tawuran, Psikolog: Remaja Indonesia Kurang Bertakwa Pada Tuhan

Minggu, 27 November 2022 18:55 WIB

Share
Ilustrasi para pelajar yang ditangkap saat akan melakukan tawuran di wilayah Jakarta Barat. (ist)
Ilustrasi para pelajar yang ditangkap saat akan melakukan tawuran di wilayah Jakarta Barat. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang remaja tewas akibat  luka bacokan dan tusukan pada bagian punggung. 

Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja di wilayah Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Kejadian naas tersebut menimpa Rama Akbar Saputra siswa kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 ini terjadi pada Sabtu (26/11/2022).

Selain mengalami luka bacok dan tusukan, pelaku juga menyiramkan air keras setelah korban tumbang.

Sosiolog Musni Umar mengatakan bahwa tawuran antarremaja terjadi lantaran sistem pendidikan di Indonesia yang dinilai belum berhasil membentuk karakter moral dan juga karakter kinerja.

"Karakter moral itu bagaimana anak anak kita, pelajar kita taat aturan ya, beriman dan bertakwa kepada Tuhan itu harus ada tindakan dalam sehari-hari," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu (27/11/2022).

Menurut Musni, tidak berhasilnya sistem pendidikan di Indonesia dalam membentuk karakter, membuat para siswa-siswi mudah terpengaruh. Salah satunya terkait tawuran yang masih marak.

Karena pada dasarnya, tujuan pendidikan itu yakni membentuk karakter seseorang. 

Jika karakter sudah terbentuk, maka anak-anak dapat mudah melakukan kegiatan yang positif.

"Jadi pembentukan karakter moral ini belum berhasil. Dan ini lah sesungguhnya penyebab yang kita saksikan dari kalangan anak-anak kita," jelas Musni.

Tujuan pendidikan kita itu kan membuat manusia bertakwa, beriman, bermanfaat. Menurut saya karakter moral ini yang benar-benar harus ditumbuhkan," tambahnya.

Namu demikian, Musni menyebut, pembentukan karakter bukan hanya di sekolah, tapi juga di lingkungan rumah.

Maka dari itu, lingkungan juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter warga, terlebih kepada anak-anak remaja penerus bangsa.

Dalam hal ini, Musni menyebut sistem pendidikan di Indonesia dinilai masih menjelimet. Seharusnya pemerintah fokus dalam pembentukan karakter di dunia pendidikan.

"Menjelimet itu gini setiap ada perubahan menteri harus ini harus itu, tidak fokus. Dan ini karakter moral sangat penting. Seperti di Jepang yang membuat mereka sangat disiplin karena karakter mereka dibangun," tukasnya.

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT