YAMAN, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan asing diperingatkan akan menjadi target serangan militer jika mendekat ke pesisir pantai Yaman untuk mencuri minyak.
Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman Abdel Aziz Bin Habtour.
Dia menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa balasan atas pencurian minyak Yaman akan dilakukan dengan langkah militer.
“Minyak dan gas Yaman selama delapan tahun jatuh ke tangan dua negara agresor yang mendapatkan keuntungan dengan menyelundupkan migas Yaman,” ucap Abdel Aziz Bin Habtour pada Kamis (24/11/2022).
Dia melanjutkan,”Angka jutaan dolar telah berubah menjadi miliaran dolar."
"Pertama, kami memberikan peringatan keamanan. Tetapi jika mereka tidak memperhatikan pesan kami maka kami akan mengubah peringatan keamanan ini menjadi langkah militer tegas dan setiap perusahaan yang mendekat ke pelabuhan Republik Yaman baik di Aden maupun Al Hudaydah, Al Dabba, atau Al Nashima, akan diserang." Demikian Abdel Aziz Bin Habtour menambahkan.
"Sejak awal sudah kami umumkan bahwa kami siap melanjutkan gencatan senjata damai dengan syarat masalah gaji pegawai pemerintah dan militer selesai.”
“Dengan tegas kami sampaikan bahwa kami tidak akan membiarkan siapa pun tanpa kesepahaman dengan Sanaa membawa pergi minyak dan gas Yaman," pungkas Abdel Aziz Bin Habtour. ***