JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis senior Irma Hutabarat membeberkan isi surat dari Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Cibinong. Surat tersebut mengungkap bahwa Yosua Hutabarat (Brigadir J) punya rekening lain berisi hampir Rp100 triliun.
Rekening Brigadir J yang berisi hampir Rp100 triliun itu diungkap dalam perbincangan Irma Hutabarat dengan Ketua Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia (LMR RI), Glenn Tumbelaka di kanal YouTube-nya Irma Hutabarat - HORAS INANG.
Irma dan Glenn awalnya menyinggung Anita Amalia selaku saksi di sidang kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang didatangkan dari BNI KC Cibinong. Saksi mengaku menjabat sebagai Customer Service Layanan Luar Negeri.
Anita membongkar rekening milik Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) saat memberi kesaksiannya. Akan tetapi, ia mengaku tidak berkuasa untuk membuka ketika ditanya soal rekening Brigadir J.
Padahal, ia yang menandatangani berita acara penghentian sementara transaksi di rekening Brigadir J sesuai permintaan PPATK.
Hal itulah yang membuat hakim bertanya soal isi rekening Brigadir J kepada Anita, orang yang seharusnya mengetahui berapa saldo di rekening almarhum. Selain itu, dalam berita acara Anita tertulis menjabat sebagai Asisten PNC, dan bukan Customer Service Layanan Luar Negeri BNI KC Cibinong.
Lalu yang mengejutkan adalah tertulis nominal hampir Rp100 triliun, atau tepatnya senilai Rp99.999.999.999.999 di rekening atas nama Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Jadi itu Rp100 triliun minus Rp1, ini nilai nominal di rekening ini,” ungkap Glenn dikutip dari kanal YouTube Irma Hutabarat – HORAS INANG pada Jumat (25/11/2022).
“Ini kan berdasarkan dari surat PPATK pasti dan kalau ini juga dilakukan penghentian (transaksi) sementara, berarti angka ini bener. Kalau enggak real, BNI bisa bilang enggak ada (uang Rp100 triliun) ke PPATK. Jadi enggak perlu dihentikan,” lanjut dia.
Dalam surat tersebut juga tertulis bahwa berita acara penghentian sementara transaksi dari rekening Brigadir J dibuat rangkap dua untuk PPATK dan pihak BNI. Pihak keluarga almarhum Brigadir J juga menerima salinannya.
Glenn dan Irma mengatakan bahwa surat tersebut mereka dapatkan dari keluarga Brigadir J yang mendapar surat tersebut dari pihak BNI KC Cibinong. Mereka menegaskan surat itu bukan dari sumber tidak jelas.
Selain itu, Irma mengungkap bahwa ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak sempat bertanya mengenai maksud berita acara tersebut dengan mendatangi kantor BNI KC Cibinong. Ia juga menanyakan soal nominal angka Rp100 triliun itu.
Namun, pihak BNI KC Cibinong hanya menjawab bahwa nominal itu hanyalah kode, bukanlah nominal uang.
Selain surat tersebut, ternyata ada surat lain yang dikirim ke pihak keluarga Brigadir J dari BNI soal penghentian rekeningnya. Akan tetapi, dalam surat tersebut tercantum dua nomor rekening.
Padahal dalam berita acara pengentian transaksi yang dijelaskan, nomor rekening atas nama Brigadir J hanya satu yang dicantumkan.
Menurut Irma, berita acara tersebut menunjukkan bahwa ada sesuatu yang ingin disembunyikan.
Hal itu terkait saksi yang mengaku tidak punya kuasa atas rekening Brigadir J, dan pihak BNI yang menyebut nominal itu hanya kode.
“Jadi jawaban bahwa ini kode juga menyesatkan ya. Jadi kecurigaan mau begitu banyak yang disembunyikan itu sebetulnya terjawab dengan surat ini ya, soal tidak dijawab di sidang, ketika dihampiri, BNI juga mengatakan ‘ini adalah nomor kode’,” kata Irma.
Di sisi lain, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Anita mengungkap bahwa ada transfer dari rekening Ricky Rizal ke Brigadir J senilai Rp200 juta. Transaksi tersebut tercatat di rekening koran Bripka RR dan diserahkan ke penyidik oleh Anita. Namun tidak disebut mengenai rekening Brigadir J yang memiliki saldo Rp100 triliun.
"Yang saya serahkan itu rekening koran tanggal 11 Juli dari rekening Ricky Rizal ada uang masuk melalui Internet banking, pemindahan dari rekening atas nama Nofriansyah Yosua sebesar Rp100 juta sebanyak dua kali di tanggal yang sama," tutur Anita.
Lalu terkait uang di rekening Brigadir J, Ferdy Sambo mengatakan bahwa uang itu adalah miliknya.
"Saya perlu jelaskan bahwa rekening Rizky dan Yosua bukan uang mereka, tetapi uang saya untuk kebutuhan keluarga dan untuk operasional keluarga saya," ujar Ferdy Sambo pada Selasa (22/11/2022). (*)