Katanya Jokowi Pendendam, Duh Mengingatkan Pada Tokoh Ki Ageng Mangir
Senin, 21 November 2022 17:00 WIB
Share
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Setkab.go.id).

ADA BERITA mengagetkan. Politisi Senior PDIP Panda Nababan mengaku takut terkait hubungan Jokowi dan Surya Paloh akhir-akhir ini. Karena keduanya punya sifat sama, yakni sifat pembalas. Banyak media menulis pendendam.

Duh ini dia, mengingatkan pada tokoh Ki Ageng Mangir di awal Mataram. Ada sifat pembalas bertindak dengan trik halus.  Gegara Ki Ageng Mangir yang sakti, dianggap bandel pada Mataram. 

Di situlah Raja Mataram Panembahan Senopati membalas lewat trik halus via putrinya, yang akhirnya menjadi peristiwa berdarah.

Kembali kepada penuturan Panda Nababan, ia menceritakan saat HUT TNI di Cilegon. Jokowi terpaksa jalan kaki sangat jauh ke lokasi, gegara jalan penuh manusia.

Lantas, saat acara resepsi pernikahan anak Jokowi, Panglima TNI Gatot Nurmantyo diberi tempat di belakang, bukan tempat terhormat jajaran pejabat tinggi. Dan, beberapa waktu kemudian Jenderal Gatot dicopot dari jabatan Panglima TNI, padahal pensiun masih 5 bulan lagi.

Menurut Panda, Prabowo Subianto pun sempat kena pembalasan Jokowi. Sebelum Pilpres 2014, Prabowo mengatai Jokowi sebagai tukang andong, mana mungkin menang di Pilpres melawan dirinya.

Ternyata, cerita sampai telinga Jokowi. Maka saat Jokowi usai pelantikan, naik andong muter-muter sekitar Monas di tengah lautan pendukungnya. Maksudnya agar Prabowo melihat tukang andong.

Kalau soal sifat pembalas Surya Paloh, Panda Nababan mengunkap tiga contoha, salah satunya terhadap SBY. Entah kesal dalam kasus apa, Surya meminta Kejagung memeriksa SBY.Namun, SBY tahu gelagat itu, lantas mengutus mantan Mensesneg Sudi Silahi meminta Jampidum menghentikan.

Nah, itulah yang membuat Panda Nababan takut, kalau hubungan Jokowi dan Surya Paloh kian panas. Keduanya punya sifat pembalas. Bisa runyam negara, tanpa kita tahu tiba-tiba terjadi hal mengerikan. Trik-trik dimainkan,  tahu-tahu terjadi hal menakutkan.

Ini yang mengingatkan tokoh Ki Ageng Mangir yang tinggal di tanah perdikan dari jaman Majapahit. Ia tidak menghiraukan Raja Mataram yang gagal menakukkannya dengan senjata.

Halaman
1 2