ADVERTISEMENT

Deklarasi Pemimpin G20 Tanpa Rusia, Ini Kata Pengamat

Senin, 21 November 2022 19:00 WIB

Share
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ketika menghadiri KTT G20 di Nusa Dua Bali pada 15 November 2022.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ketika menghadiri KTT G20 di Nusa Dua Bali pada 15 November 2022.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Belakangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan sejumlah pemimpin G7 lainnya menafikan peran Rusia dalam kejadian tersebut. Namun situasi sudah terlanjur memanas dan diyakini semakin mendorong Rusia untuk menarik diri dari forum G20 sebelum rangkaian pertemuan selesai.

Agus Haryanto berpendapat Indonesia dapat mengusulkan suatu pernyataan yang sifatnya lebih netral. Salah satunya adalah dengan menghindari penyebutan Rusia atau Ukraina dalam setiap pernyataan itu.

Memilih frasa mengutuk perang terasa berbeda tekanannya dengan mengutuk perang di Ukraina. Meskipun pilihan kata ini juga berisiko karena harus tetap mempertimbangkan reaksi pemimpin negara lain seperti Amerika Serikat misalnya.

Namun Indonesia sudah cukup berhasil memimpin G20 sepanjang 2022 dengan apapun yang sudah terjadi.

“Sejauh pengamatan saya, Pak Jokowi berhasil untuk mengingatkan para pemimpin dunia bahwa pertemuan G20 itu tidak sekedar pertemuan seremonial,” paparnya.

“Dengan penandatanganan deklarasi, Pak Jokowi berhasil membawa pertemuan tersebut lebih maju dari pertemuan sebelumnya, dan melakukan sesuatu yang lebih konkrit untuk dunia,” tutup Agus Haryanto. ***

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT