BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Di bawah pimpinan Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, Polres Bogor berhasil menangkap pelaku kasus dugaan penipuan bermodus pinjaman online (pinjol) yang jerat ratusan mahasiswa IPB dan mahasiswa kampus lain di Bogor
Ternyata, saat menangkap terduga pelaku penipuan modus pinjol terhadap ratusan mahasiswa IPB, Kasatreskrim Polres. AKP Yohannes Redhoi Sigiro belum genap 24 jam menjabat.
Pria yang akrab disapa Giro ini resmi menjabat menjadi Kasatreskrim Polres Bogor sejak 16 November 2022 ini.
Usai menerima Serah Terima Jabatan (Sertijab), Giro pun langsung mendapatkan tugas yang cukup menjadi perhatian nasional, yaitu dugaan kasus penipuan yang menjerat ratusan mahasiswa di Bogor.
Hal ini menjadi penting, lantaran, sebagian besar korban adalah Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Dari Kampus ternama ini tercatat sedikitnya ada 116 mahasiswa baru yang menjadi korban penipuan bermodus pinjaman online ini.
Hal ini pun menjadi kesan sambutan selamat datang yang meriah untuk Lulusan Akademi Polisi tahun 2010 ini.
"Kesan pertama meriah, karena hari pertama, baru selesai sertijab langsung ada kasus yang menjadi perhatian publik nasional," kata Giro kepada Poskota.
Giro menyebut, kasus tersebut melibatkan mahasiswa di perguruan tinggi yang notabene terkenal dan juga favorit yaitu IPB.
"Yang mana para mahasiswanya tertipu oleh seseorang dengan iming-iming investasi dan dapatkan keuntungan, mereka mengambil pinjaman di aplikasi online, akhirnya membuat mereka terjerat pinjol karena si pelaku menjanjikan melakukan pembayaran ini tidak membayarnya dan juga tidak memberikan keuntungan kepada mereka," ucap Giro.
Pengungkapan kasus ini dilakukan Giro setelah 18 jam menjabat jadi Kasatreskrim Polres Bogor. Giro pun memuji kehebatan komposisi tim reskrim dalam menangani kasus tersebut.
"Itu saya sertijab Rabu (16/11) mulai upacara jam 8, disitu lah saya sah jadi Kasatreskrim Bogor. Tidak sampai 24 jam. 18 jam setelah saya menjabat (saya bersyukur) udah bisa nangani kasus yang cukup besar," papar mantan Kasatreskrim Polres Cimahi ini.
Mantan Kanitreskrim Polres Sleman ini juga mengatakan, ia telah melakukan pemetaan kriminalitas yang kerap terjadi di Kabupaten Bogor.
"Beberapa hari saya disini, saya sudah mencari tahu kriminal apa yang paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bogor," Ucap pria yang pernah menjadi Kanitreskrim Polsek Depok Timur, Jogjakarta ini.
Pria yang pernah menjadi Wakasatreskrim Polresta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini mengatakan, kejahatan yang kerap terjadi di Kabupaten Bogor adalah kejahatan jalanan.
"Ternyata yang paling banyak terjadi street crime atau kejahatan jalanan, yaitu pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, karena kontur wilayah yang memang pemukiman padat," ungkap mantan Wasidik Dirkrimum Polda DIY ini.
Jadi, lanjut Giro, untuk mengantisipasi kejahatan-kejahatan tersebut diperlukan kerjasama antara polisi dengan masyarakat.
"Pesan saya semoga masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri dulu, yaitu menjaga barang-barang berharganya," terang mantan Panit Subdit Indak di Disreskrimsus Polda Jabar ini
Kemudian karena wilayahnya sudah perkotaan, Sambung Giro, di Kabupaten Bogor tidak sedikit juga perkelahian-perkelahian yang melibatkan pemuda.
"Banyak berkeliaran di malam hari, banyak anak-anak muda (yang) memancing terjadinya kejahatan, (pemuda) ini pada bawa senjata tajam dengan dalih menjaga diri. Akhirnya semuanya maunya menjaga diri, sedangkan kegiatannya banyak yang negatif, seperti mabuk sehingga mengakibatkan timbulnya korban, karena masing-masing membawa sajam," tegas Giro.
Dengan pemetaan yang telah dilakukan, Giro pun bakal lebih sering untuk melakukan pengawasan di malam hari.
"Tim kami, Resmob, Buser khususnya itu setiap malam terus aktif di wilayah Bogor ini untuk terus memantau kegiatan di malam hari, dibantu dengan fungsi lain, sabhara yang patroli, binmas yang mengecek siskamling dan kegiatan masyarakat," pungkasnya. (Panca)