MENJADI pejabat di Dinas Pertanian, tega “bercocok tanam” di kebun orang. Itulah kelakuan Suhendar, 43, dari Tasikmalaya. Ny. Neneng, 38, baru tahu ketika melihat mobil miliknya dipakai WIL suaminya. Dengan penuh emosi, mobil jenis sedan itu langsung disodok dari belakang, …..gubrakkk! Mobil langsung ditabrak bini. Nah ini dia. Jadi urusan polisi nggak papa, Neneng sudah siap.
Lagi-lagi terjadi, dan ini cirri khas orang kita Indonesia. Ketia ada sedikit rejeki saja, sudah mulai belagu, pikirannya jadi macem-macem. Ada duit lebih bisa diinvetasikan untuk beli tanah, emas, atau rumah, eh mau beli lagi rumah untuk “burung” pribadinya. Dan investasi bidang selangkangan ini macem-macem. Ada yan melalui kawin resmi (poligami) ada yang sekedar punya WIL.
Di Tasikmalaya, orangnya adalah Suhendar, pejabat di Dinas Pertanian. Di rumah sudah punya istri, tapi masih juga memelihara WIL, namanya Tina, 30, seorang janda muda yang memang masih nampak cantik dan sekel nan cemekel. Kenapa dia menduakan istrinya? Yak arena dia sudah jenuh dengan Neneng istrinya yang itu-itu saja dan “menu”-nya ya begitu-begitu saja.
Sedangkan Tina menawarkan banyak kelebihan. Selain masih cantik, bodi aduhai, servisnya juga prima. Maka ke sanalah cinta Suhendar periode keduanya berlabuh. Tapi yang namanya WIL mana mau jika hanya dapat bonggol tanpa fasilitas benggol. Maka ketika Tina minta mobil, diam-diam mobilnya di rumah diserahkan pada WIL-nya.
Ketika istri bertanya kok sudah beberapa hari sedan hitamnya tak di rumah, Suhendar dengan cepat bilang, masih dibengkel. Kok di bengkel lama banget, dijawab lagi sedang turun mesin. Cuma turun mesin kok sampai lebih dari seminggu, dijawab lagi oleh Suhendar, “Ada spare part yang harus dipesan dari Jakarta, di Tasik tak ada stok!”
Awalnya istri percaya saja atas semua penjelasan suami. Tapi beberapa hari lalu dia melihat mobil yang katanya masuk bengkel itu ternyata dipakai wanita lain yang juga+ cantik, bahkan lebih muda dan coloknya ada di depan. Neneng pun lalu menganalisa bahwa, perempuan itu pasti WIL suami.
Langsung saja emosi Neneng bangkit. Dia sendiri yang juga sedang mengendarai mobil juga, langsung menduga-duga bawa dialah WIL suami. Lansung saja mobil itu dikejar. Dalam jarak lima meter langsung injak gas kuat-kuat, ngung…..gubrak. Bodi belakang mobil itu ringsek, begitu pula mobil yang dikendarainya. “Maaf, siapa kamu kok bawa mobilku?” gertak Neneng.
Tina menjelaskan, ini mobil hasil hibah dari Pak Hendar pejabat di Dinas Pertanian. Singkat cerita Neneng lalu melaporkan suaminya ke Dinas tempat suami kerja juga polisi. Dari situ terungkap pula bahwa Tina sudah punya KK dengan Kepala Keluarga Suhendar tapi nama istri beda.
Jelas itu WIL yang sudah diakreditasi jadi bini kedua. (GTS)
