TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Obat-Obatan Berbahaya Jenis Pil Koplo

Sabtu, 19 November 2022 06:44 WIB

Share
Satgaspam Bandara saat menggagalkan penyelundupan Pil Koplo jenis Triheksifenidil di Pangkalan Udara Angkatan Laut  atau Lanudal Juanda. (ist)
Satgaspam Bandara saat menggagalkan penyelundupan Pil Koplo jenis Triheksifenidil di Pangkalan Udara Angkatan Laut  atau Lanudal Juanda. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - TNI Angkatan Laut (AL) yang tergabung dalam  Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Bandara kembali membuktikan keseriusannya dalam menegakkan hukum, ketertiban, dan keamanan. 

Dalam hal ini TNI AL menggagalkan penyelundupan obat-obatan berbahaya yang dikenal dengan Pil Koplo jenis Triheksifenidil di Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Penggagalan ini berawal dari laporan dan pemeriksaan x-ray dari pihak Regulated Agent Angkasa Pura Logistics pada Selasa (15/11) malam.

Paket yang mencurigakan tersebut dikirim dari ekspedisi Mandiri Handalan Perdana (MHP) di kargo terminal 1 Bandara Internasional Juanda pada hari Senin (14/11) pukul 23:30 WIB, dan rencananya akan dikirim ke Samarinda melalui maskapai Citilink nomor penerbangan QG-430 pada hari Rabu (16/11) pukul 06.00 WIB. 

Pengirim dan penerima paket ini tercatat di dua alamat yakni  pengirim Toko Gaya Baru di Gresik dan penerima berinisial  P di Samarinda. Sedangkan yang kedua dengan pengirim Toko Sahabat di Sidoarjo dan penerima berinisial J di Samarinda.

Kedua paket tersebut tercatat sebagai muatan berisi barang tekstil, wearing, apparel, dan sparepart. Paket yang berbobot total 34 Kg itu  terbagi dalam dua jenis packing, yaitu dalam plastik sebanyak 50 kantong dan kemasan dalam botol sebanyak 100 botol dengan jumlah total 153.000 butir pil koplo.

Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan dihadapan awak media menyampaikan bahwa keberhasilan ini  bukti keseriusan TNI AL khususnya Lanudal Juanda sebagai leading sector dan coordinator untuk terus bersinergi bersama petugas Stakeholder Bandara Juanda dalam rangka penegakan hukum, ketertiban, dan keamanan di Bandara. 

"Ini merupakan konsekuensi dari Lanudal Juanda sebagai salah satu Bandara enclave civil di Indonesia, sehingga pengamanan di wilayah Bandara menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Lanudal Juanda”, ujarnya, Jumat (18/11/2022).

Barang bukti yang telah diamankan oleh Lanudal Juanda tersebut akan dilimpahkan kepada pihak yang berwajib. Sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 197 UU Kesehatan:

“Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah)” 

Halaman
Reporter: Rizal Siregar
Editor: Winoto
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar