Meski demikian, suasana tersebut tidak membuat jemaah yang solat tidak khusyuk dalam beribadah. Mereka justru antusias dan mencari tempat karena Masjid yang cukup luas.
Hanya saja, imam Masjid yang seharusnya berada di mimbar yang telah tersedia terpaksa harus mundur ke belakang agar tidak terkena air yang menetes.
Mau tidak mau, jemaah pun mengikuti dengan berada di belakang imam Masjid saat menunaikan ibadah solat.
Salah satu jemaah, Faqih, menyayangkan adanya kebocoran atap kubah Masjid tersebut.
Terlebih Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektare tersebut dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Sayang banget Masjid sebagus ini tapi bocor, kasian jemaahnya kalau mau solat kan jadi kurang nyaman, apalagi kalau hujan," ucapnya.
Menurut salah satu pengurus Masjid, kebocoran terjadi sudah dua belakangan. Sebelumnya sudah sempat diperbaiki Pemprov DKI namun kembali bocor.
"Sudah diperbaiki oleh pihak Pemprov, cuma karena memang atasnya itu kaca ditahan hawa panas dan hujan, jadi bocor karena sambungan kaca (silen). Kebocoran ini baru kira-kira dua bulan kemarin mulai bocor lagi," ungkapnya. (Pandi)