ADVERTISEMENT

Sambut Era Baru, Balitbang Diklat Kemenag RI Paparkan 4 Catur Program

Selasa, 8 November 2022 12:36 WIB

Share
Foto : Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Keuangan di Balikpapan, Kalimatan Timur. (Ist.)
Foto : Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Keuangan di Balikpapan, Kalimatan Timur. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Program keempat, yaitu meningkatkan jaminan mutu dan zona integritas (JAMU ZOTAS). Semua BDK termasuk Pusdiklat harus tersertifikasi dari LAN. Selanjutnya zona integritas yang sudah dirintis oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dan BDK Semarang. 

“Peluang menuju WBBM dan WBK sangat besar karena kita tidak ada bansos dan belanja terbesar bukan belanja modal. Maka saya imbau semua unit harus mulai menggali potensi dan bergerak menuju zona integritas,” imbau Kaban Suyitno.

 

 

Foto : Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kaban) Prof. Suyitno (Kiri). (Ist.)

Filososi Catur
Kaban Suyitno memaparkan filosofi catur di balik Catur Program yang digaungkannya. Menurut Kaban, catur memiliki enam karakter/peran yakni raja, ratu, kuda, pion, gajah, dan benteng.

“Dalam permainan catur, ada raja yang berfungsi sebagai koordinator. Jangan sampai raja macak pion atau sebaliknya pion macak raja. Macak ini maksudnya berperan seolah-olah. Semua harus tahu peran, tugas, dan fungsinya,” ujar Kaban.

“Profesional itu adalah pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya,” lanjutnya. Berikutnya kuda sebagai lambang kekuatan atau sumber energi. “SDM itu adalah kuda. Setiap orang memiliki kekuatan, tinggal seberapa besar kita mampu memanfaatkan kekuatan itu,” ujarnya.

Begitupun peran benteng. Menurut Kaban Suyitno, kita membutuhkan benteng untuk membentengi kerajaan (Balitbang Diklat) kita. “Jangan ada satu pun celah untuk melubangi kerajaan, jika ada oknum yang bisa melubanginya, maka harus dibina,” tegasnya.

Setiap komponen dalam catur diibaratkan sebuah kendaraan. “Di Balitbang Diklat semua kendaraan memiliki peran yang sama penting. “Tidak boleh ada satu pun yang dianggap remeh,” ujarnya mengakhiri paparan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT