JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun, mendukung supporter Arema FC, Aremania laporkan Tragedi Kanjuruhan ke Mahkamah Internasional.
Budayawan Muslim itu memberikan dukungannya ketika ia berkunjung ke Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (4/11/2022). Pintu itu disebut menjadi titik fatal dalam Tragedi Kanjuruhan, tempat jatuhnya banyak korban.
Sementara aktivis Nicho Silalahi, sepakat dengan pernyataan Cak Nun dukung Aremania. Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan memang harus dibawa ke Mahkamah Internasional.
Tak tanggung, Nicho Silalahi menyebut peristiwa tersebut sebagai pembantaian rakyat.
“Cuk Nun benar, kasus pembantai rakyat didalam stadion harus dibawa ke Mahkamah Internasional,” ujar Nicho melalui salah satu akun Twitter-nya @Nicho_7777 pada Senin (7/11/2022).
Nicho Silalahi mengatakan bahwa jika kasus Tragedi Kanjuruhan dibawa ke Mahkamah Internasional, maka kemungkinan besar nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan terseret ke peradilan Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain Tragedi Kanjuruhan, Nicho Silalahi juga mengungkit beberapa peristiwa lain seperti peristiwa Bawaslu dan KM 50.
“Bukan Tidak Mungkin @jokowi bisa di seret keperadilan HAM, Karena dikepemimpinannya rakyat dibantai, peristiwa Bawaslu, KM 50, Kanjuruhan dll menjadi fakta rezim Gagal Melindungi Rakyat,” ujar Nicho.
bisa di seret keperadilan HAM, Karena dikepemimpinannya rakyat dibantai, peristiwa Bawaslu, KM 50, Kanjuruhan dll menjadi fakta rezim Gagal Melindungi Rakyat. pic.twitter.com/qbR3i6Iju6 — Nicho Silalahi (@Nicho_7777)Cuk Nun benar, kasus pembantai rakyat didalam stadion harus dibawa ke Mahkamah Internasional, Bukan Tidak Mungkin
@jokowi">
November"> 7, 2022
Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Peristiwa kelam ini memakan sebanyak 135 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka. Adapun, saat ini telah ditetapkan enam tersangka atas tragedi tersebut, Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB), dua orang dari panitia pelaksana, dan tiga orang dari kepolisian.
Sementara dalam kunjungannya ke Stadion Kanjuruhan, Cak Nun menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi lantaran ada respon berlebihan kepada Aremania.
"Sayangnya hal itu direspons berlebihan dengan menembakkan gas air mata. Padahal, suporter kecewa lalu turun ke lapangan itu biasa. Tidak hanya Aremania, cara suporter sepak bola di Inggris pun justru lebih parah dari ini," ujar Cak Nun.
Intelektual Muslim itu juga berpesan kepada Aremania serta warga Malang untuk terus mengawal proses hukum Tragedi Kanjuruhan.
Cak Nun juga mengatakan siap memfasilitasi Aremania untuk melaporkan Tragedi Kanjuruhan ke Mahkamah Internasional.
”Aremania ada yang sudah melaporkan kejadian ini ke Mahkamah Internasional, Den Haag, Belanda? Kalau belum, ini saya membawa teman dari Yayasan Kalimasada Nusantara. Mereka siap memandu Aremania membawa tragedi ini ke Mahkamah Internasional," ujar Cak Nun. (*)