JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendatangkan obat Fomepizole.
Sebagaimana diketahui, Fomepizole merupakan antidot penawar kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam darah yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.
Adapun, Fomepizole diberikan gratis untuk penderita gagal ginjal akut pada anak. Berikut ini daftar 17 rumah sakit penyedia Fomepizole di seluruh Indonesia:
- RSUD Zainoel Abidin, Aceh
- RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali
- RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
- RSAB Harapan Kita, Jakarta
- RSUP Fatmawati, Jakarta
- RSCM Jakarta
- RSUP Hasan Sadikin, Bandung
- RSUD Dr. Hafiz, Cianjur, Jawa Barat
- RSU Hermina Mekarsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
- RSUD Bangli , Bali
- RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur
- RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat
- RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan
- RSUP Dr. M Djamil, Padang, Sumatera Barat
- RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan
- RSUP H. Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Sebagai informasi, sebanyak 87 persen Fomepizole yang diterima Kemenkes disebut merupakan donasi dari negara lain. Penawar EG dan DEG itu dapat digunakan untuk terapi pengobatan pasien gagal ginjal akut dan dibagikan secara gratis.
Salah satu rumah sakit yang menyediakan Fomepizole untuk terapi pengobatan penderita gagal gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melaporkan perkembangan terapi tersebut.
Sebanyak 95 persen pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik. Ini menunjukan bahwa Fomepizole efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi gejalans emakin memburuk.
“Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).
Syahril turut menegaskan bahwa Fomepizole yang dibagikan gratis dan tidak dikomersialkan.
“Saya ulangi, tidak ada komersialisasi obat, tujuannya semata mata untuk keselamatan anak indonesia,” tegasnya.
Adapun sebanyak 246 vial Fomepizole yang sudah tiba di Indonesia. Sebanyak 146 vial Fomepizole sudah didistribusikan kepada 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia yang tertera pada daftar di atas. Sementara 100 vial menjadi buffer stock (persediaan) pusat. (*)