Ibnu, Sekretaris RW005 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. (pandi)

Jakarta

Krisis Air, Warga Duri Kosambi Tiap Berangkat Kerja Terpaksa Cuma Cuci Muka

Jumat 04 Nov 2022, 19:45 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga Kelurahan Duri Kosambi,  Cengkareng, Jakarta Barat, terpaksa tak mandi lantaran kesulitan mendapatkan air sejak dua bulan terakhir.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris RW 005 Kelurahan Duri Kosambi, Ibnu. 

Bahkan dirinya juga merasakan tak mandi saat mau berangkat bekerja.

"Mau kerja aja cuma cuci muka karena gak ada air. Saya sendiri ngalamin," ujarnya kepada Poskota.co.id saat ditemui di kawasan Duri Kosambi, Jumat (4/11/2022).

Menurut Ibnu, warga mulai mengalami krisis air sejak bulan September 2022 lalu.

Hal tersebut, dikarenakan adanya pembangunan tanggul kali di kawasan Semanan, sehingga berdampak kepada pasokan air di Kelurahan Duri Kosambi.

"Awalnya ada pembangunan tanggul kali ya, jadi dari awal pembangunan tanggul kali yang di Semanan. Nah pipa PAM itu kan adanya di bawah jembatan itu, jadi setelah jembatan itu dibongkar mau gak mau pipa PAM itupun kena dibongkar, diputus," ungkapnya.

Ibnu menuturkan, seharusnya pipa saluran air dampak pembangunan tanggul tersebut sudah terlebih dahulu dipasang sebelum dibongkar.

Hanya saja, pembangunan tanggul tersebut terpaksa menyerobot pipa saluran air, hingga berdampak kepada pasokan air yang mengaliri permukiman warga.

"Pipa itu diputus, ya udah sejak itu, kita suplay air minim sekali. Jadi harusnya dia pasang pipa baru dulu, baru diputus. Ini enggak. Mereka putus dulu baru pasang baru," jelasnya.

Kondisi krisis air mulai dirasakan warga Kelurahan Duri Kosambi selama tiga hari.

Hingga akhirnya, warga perlahan mulai membuat aduan terkait masalah krisis air tersebut.

Saat itu warga mulai mendapat akses bantuan saluran air dari Apartemen Green Park View.

Hanya saja, bantuan saluran air dari apartemen tersebut dibatasi.

Warga hanya mendapatkan air mulai pukul 8 malam hingga pukul 2 atau 3 pagi.

"Setelah itu mati lagi. Akhirnya setelah kita adukan lagi dibuat lah mesin booster di dua titik, ternyata di satu titik itu gak berjalan hanya di satu titik aja yang jalan," kata Ibnu.

Mesin booster tersebut terpasang di perbatasan RW 004 dengan RW 005, dan di perbatasan RW014 dengan RW 005.

Satu mesin booster yang mati yakni di perbatasan RW004 dan RW005.

Sejak dipasang mesin pompa booster tersebut, warga mulai mendapatkan pasokan air pada siang hari.

Namun, warga hanya mendapatkan pasokan air selama tiga hari yakni di hari Senin, Rabu dan Jumat.

Ibnu menjelaskan, untuk mensuplai air agar warga bisa tetap mendapatkan pasokan, warga harus membuat penampungan yang bertujuan untuk mengisi kekosongan.

"Jadi di hari Senin, Rabu, Jumat warga tampung buat suplai besok-besoknya. Yang gak punya penampungan ini minta ke sebelah atau beli air galon," ungkap Ibnu.

Kekinian, Ibnu menuturkan, pihaknya meminta bantuan dari salah satu anggota dewa agar masalah krisis air di Duri Kosambi bisa segera ditangani.

"Alhamdulillah dari PAM langsung dateng. Langsung ditangani. Itu, mesin booster manual diganti otomatis, tapi masih dalam proses. Katanya nanti pompa air keluar tiap hari keluar, ga cuma 3 kali seminggu," bebernya.

Ibnu berharap, masalah krisis air di Kelurahan Duri Kosambi dapat segera terselesaikan.

Sebab warga sudah cukup resah dengan adanya masalah tersebut. 

Tags:
Krisis Airduri kosambicengkarengmesin boosterwarga Kosambipamapartemen

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor