ADVERTISEMENT

Sebut Bila Pemilih Kristen Terbelah, Anies Menang di Pilpres, Ade Armando Menyulut Permusuhan

Jumat, 4 November 2022 19:37 WIB

Share
Ade Armando (Foto: tangkapan layar Cokro TV)
Ade Armando (Foto: tangkapan layar Cokro TV)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar video Youtube  berjudul “Ade Armando: Bila Suara Umat Kristen Terbelah, Anies Akan Menang”.

Dalam tayangan yang viral itu, pegiat media sosial dan akademisi dari Universitas Indonesia tersebut menyatakan bahwa suara pemilih Kristen akan menjadi penentu utama hasil pemilihan presiden dan kemungkinan Anies Baswedan terpilih jadi presiden.

“Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal. Sekarang semua bergantung pada umat Kristen. Kekompakan pemilih Kristen akan menentukan apakah pada akhirnya Indonesia akan dipimpin Anies atau Ganjar,” kata Ade Armando di video CokroTV yang sudah ditonton 115 ribu kali di kanal media sosial Youtube.

Menanggapi pernyataan tersebut, politisi Jakarta, Michael Victor Sianipar menyayangkan narasi pecah belah dan berbau SARA yang diungkapkan oleh Ade Armando. 

Menurut Michael, pernyataan itu justru menyulut perpecahan antarumat beragama di Indonesia bahwa seolah umat beragama tertentu harus bersikap sama terkait suatu pilihan politik dalam pemilihan presiden.

“Saya sangat menyayangkan narasi pecah belah ini. Sebagai seorang nasionalis dan seorang Kristen, saya merasa apa yang disampaikan Ade Armando berpotensi menyulut perpecahan antarumat beragama,” kata Michael dalam siaran persnya, Jumat (4/11/2022).

Ketua DPW PSI DKI Jakarta ini juga meyakini setiap warga negara punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri. 

Narasi yang seolah menggiring kelompok agama tertentu ke arah politik tertentu seperti yang disampaikan Ade, justru membuat situasi politik menjadi panas dan menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat.

“Pilpres masih jauh, tolong jangan bangsa ini sengaja disulut agar panas dan meruncing dari sekarang. Ada orang-orang yang merasa dirinya paling nasional di republik ini, tapi malah mereka lah yang sering menggunakan narasi perpecahan dan politik identitas. Tolong introspeksi diri, dan jangan menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang berkepanjangan,” tegas Michael.

Kepada Ade Armando, Michael berharap agar pernyataan yang sudah ramai beredar itu bisa diralat dan tidak berulang lagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT