ADVERTISEMENT
Jumat, 4 November 2022 06:44 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bajigur. Minuman khas Jawa Barat ini sudah akrab didengar telinga. Pedagang bajigur banyak dijumpai di seputaran Bogor, Tangerang, Bekasi dan Jakarta.
Pedagang bajigur biasanya menggunakan gerobak dan memanggil pelanggannya. Memasuki kampung-kampung Jakarta sambil teriak "bajigur...bajigur... atau dengan terompet kecil dengan suara "tooot...toot...tooot....".
Di dalam gerobak yang dibawa keliling tersebut, terdapat kompor yang dipakai untuk menghangatkan minuman yang bikin hangat tenggorokan. Karena memang bajigur yang dijual dalam gerobak selalu tersaji dalam keadaan hangat. Kalau tidak hangat, tentu terasa kurang enak.
Meski rasanya mirip-mirip kuah kolak, bajigur makin nikmat ditemani pisang rebus, singkong rebus, ubi rebus, getuk dan panganan ringan lainnya.
Bajigur dibuat dengan bahan-bahan berupa jahe, santan, gula jawa, dan garam dicampurkan jadi satu. Setelah bercampur, bahan-bahan tersebut dimasak sambil diaduk-aduk. Saat dimasak, ditambahkan vanili.
Agus Kasum, salah satu pedagang bajigur yang biasa keliling diperbatasan Jakarta Timur Pondok Gede dan Bekasi.
Meski dagangnya dengan gerobak, namun Agus Kasum tetap ceria.
"Sebab, jika pedagang muka masem, dagangan bisa nggak laku. Harus ramah dengan siapa saja," kata pria kelahiran Garut tahun 1975 ini.
Diakui Agus bahwa sudah sejak lama dirinya menjajakan makanan khas orang Sunda ini. Menurutnya, minuman khas ini harus dilestarikan.
“Karena sudah jarang yang jualan bajigur saat ini. Maka saya berupaya untuk melestarikan kearifan lokal ini, yaitu dengan mempertahankannya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT